jendela nella s wulan ,

jendela  nella  s wulan     ,

Jumat, 10 Desember 2010

taplak meja

taplak meja

derai senja ini tak membuatku lelap. sedang sedih, ingin menulis

apapun namun ide betapa porakporanda. layaknya sehari lalu

ketika kudapati diri diguyur amarah kata. gumpal rasa bukan se-

rupa gumpal bulu unggas basah yang bisa hibur sebab kelitikan

yang menggelikan. ku terdiam ikuti rerintik gerimis, tik tik tik . . .


didekatku meja kursi, hiasan vas bunga dan taplak meja. ah ya ,

rumbairumbai taplak teramat menarik pandangku. teringat dulu

betapa ibu suka membeli kain lalu dihiasnya helai kain tak berdosa

itu dengan sulaman, sisi dirajut benang wool atau diaplikasi. rajin

nya diikuti ibuibu tetangga se-gang. sederhana namun indah

bila kulihat lagi beberapa taplak yang 20 tahunan lalu dibuat. di-

antaranya masih tersimpan .


aku suka melihat taplak yang tak bercorak, polos saja dengan hias-

an sederhana disudutnya. senyata kini banyak dijual taplak dengan

beragam motif: salur, kontemporer juga batik. menulis ditaplak corak

seperti merasai asam manis keripik sekaligus. sebaiknya memang kain

penutup meja dibuat cantik, seperti pada acara hajatan, meja diba -

lut kain indah hingga menutupi rongga kolong yang nampak tak san -

tun bila terbuka. seperti kita.


suatu hari kudapati meja di kursi yang akan kududuki tak bertaplak.

kuminta tolong teman tuk ambilkan helai kain yang sepele tapi rupa-

nya penting. tak lama kemudian temanku datang, dilemparkannya kain

taplak tsb,gegas ia berkata," ini pakai taplakmu!" namun siapa nyana,

ia berikanku sepotong 'rok' bermotif! entah milik siapa. dasar.segera

kukejar , tapi sudah kemana dia, ku teriakteriak memanggilnya tak jua

ada jawaban. ups, taplak oh taplak!


apakah teman selalu menaplaki meja dengan kain kusut, bersih,rapi,

bermotif atau lebih suka polos, atau bahkan apa adanya saja ? jika meja

bahkan kini kursipun bertaplak, menurutmu teman, apalagi yang mesti kita

taplaki? kayukayu bidang apa? ataukah ada benda lain yang luput dari

perhatian kita namun semestinya ditaplaki, dengan seksama? ........

masih gerimis petang ini, seolah menaplakiku dari kayu diri .

*****

bdg, 10 Desember 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar