jendela nella s wulan ,

jendela  nella  s wulan     ,

Kamis, 14 Juli 2011

S O R O T


genggamlah sejumput ketenangan senja
tapi ia ucap ,"inilah pagi, masih rebak mentari, padamu"
tercekat, apa yang telah kumakan hari hari lalu?
tanak nasi doa, lalap sayur mimpi, tegukan bergelas cita
halau lalulalang serapah hardik
badai yang mungkin tengger di tulang tulangku

"kurenungi sketsa kata, mentari rebak," ujarmu
jari jarimu selalu tahu kapan pelupukku terbuka
menulis lukis dari tinta cinta di kanvas musim yang tiba
tak berbatas cerah atau gelap angkasa, sebab bumi terang,
sebab selalu nyala, dari mula ketuk hingga buka dan lalui jejalan

bagaimana kau tahu, untaian menit ku sulam?
padahal warna benang akan mulai kuambil
kau tungguiku menyulamnya, dengan senyum yang masih pagi
bersamaan hadir yang genggam serta berderak
maka, laku apa yang mesti lampah?
terkadang licin bacin hadang, namun jari jariMU (mu) kian erat gamit
: melapang

*****
bandung, 15 July 2011, 01.52 am


Tidak ada komentar:

Posting Komentar