jendela nella s wulan ,

jendela  nella  s wulan     ,

Senin, 28 Februari 2011

BERBINCANG DAN BERPAYUNG

berbincang dan berpayung



kau sahabat kecilku, termenung. selalu menjemput bersepeda

ke sekolah dasar. teman teman memboncengkan sahabatnya

pula. kita berkelompok membuat pr. di rumahku, irma, iin, roni,

fihar, nur atau terkadang retno juga di rumahmu, termenung.


di kelas tak pernah kita sebangku. namun begitu dekat. bila ko-

boy kelas menggangguku, kau ke depan membelaku. kau selalu

melamun, itu sebab kusebut kau 'termenung'. teman teman kita

tak tahu. aku tahu walau pendiam, kau bernyali. kau sering di -

am diam menatapku dari bangku kayu kelas. pensilmu banyak ,

karena kau suka melukis. aku sering meminjam pensil padamu.

namun tak pernah kau minta pensilnya. ada satu yang kutaruh

di tempat pensilku. untukku, katamu dulu.


suatu sore kita jalan ke warung. hujan taklah deras, namun kita

diam berjongkok melanjutkan obrolan. berpayung di lengang ja-

lan bertanah liat. aku senang mendengar dongengmu tentang ka-

kek nenekmu begitu pula sahabatmu di kota tempat tinggalmu du-

lu. kita tertawa berdua. gigi taringmu hitam, juga ompong. gigiku

juga. kita senang permen poprock, kembang gula yang melonjak-

lonjak koprol di mulut. tak usah digigit dan dikunyah. ia meletup -

letup. beberapa kali kita berpayung di jalan ini. berjongkok bertu-

kar cerita. obrolan ringan dan sejuk. hangati guyur rerintik hujan.

obrolan kanak kanak dengan kelakar.


kau ke vihara setiap minggu, termenung. masihkah rajin kau kun -

jungi tempat peribadatanmu kini, hingga kini ?


*****

bdg, 1 Maret 2011

S I K L U S

s i k l u s


masa masa direntet penanggalan. bagimu musim adalah

angka angka almanak yang hitam dan merah, beranjak-

nya tugas dan hari libur, serupa persinggahan pandang

mata pada alam yang duduk menulis sembari minum teh

berceloteh pada meja kursi dari hirukpikuk tapak debu.


baginya siklus merupa putaran hembus dedaun bebunga

dari keindahan adanya hingga hembus denguskan beter-

bangannya coklat yang kering. untuk tumbuh mengetuk

dahan tunasnya menetap. masih malaikat menukik lom-

pat sambangi dahan di pohon mana ia mizankan riuh. tak

akan keliru sayap sayap ia sampirkan.


*****

bdg, 1 Maret 2011


Rabu, 23 Februari 2011

AKUARIUM

akuarium

1
berenangnya ikan ikan adalah gerak hidup sirip didingin sisik.
menari riak insang diriap gelembung kecil haru. pluk pluk seje-
nak buyar berganti segerombolan gelembung kecil lain. hingar
bingar menatapnya umpama hembus nafas, kembang kempis
bersuar lampu warna. semarak dimangsa ikan besar, mene -
puk tampar pelupuk seperti latah tangan tangan menampar
bibir ikan. hingga memangsa ia pada sekitar.

2
bebatu kecil terdiam, sesekali berlompatan disauh sirip ekor.
percik sisik sirip. rumput hias bergoyang saling juntai. ikan ikan
tetap tak gigil. pandai ia rendamkan rasa, hingga tak nganga
sisik menelisik antara gelembung dipompa. rerumput batu
alaskan dasar. telur mengeram hangati perut induknya. di -
ngin sekitar terkadang sekoyak endus ikan pemangsa. endap
endap bulir telur merupa cercah hari hari menelurkan kerin-
duan. beranakpinak tuntaskan lapar siang. ikan ikan tak nam-
pak pejam.

*****
bandung, 24 Pebruari 2011

Minggu, 20 Februari 2011

LOLLAPALCOZA, 2

lollapalcoza, 2


berawal september. empat lima bulan berselang, bersirobok

pandangku mencium angin. 'keadaan membaik, yang amat baik'.

sebab kata adalah doa. pena melantun dari lompatan dingin

tumpukan impian. dan beginilah imaji merekam daya. dari mem-

baca skema.


lollapalcoza adalah doa kini dan masa depan. nafas kita untuk

bumi seisinya. menyimaknya dari bibir bibir mereka pemikir

bangsa, menggetar indah. menenangkan. menyimaknya dari

panggung lazuardi award serupa lontaran cinta. pemain bola

teriakkannya di lapangan bola pun sontak harubirukan lapang

nadiku. lollapalcoza! tak terengah lagi lajunya mencetak gol!

menangkup tangan bertutur syukur.


ketika leluhur siduru airmata, lalu pekik pun memalung relung ,

berairmata. cinta, duniaku lollapalcoza!


*****

bdg, 21 Pebruari 2011


*


LOLLAPALCOZA , 1


lollapalcoza

lollapalcoza

pintamu : kueja denyut vena

kubaca degup di bilik

kuterjemahkan riak darah

kucetak kerjap pelupuk

kubingkai ruas jemari

lollapalcoza, Gusti !

kesekian kembangkempis

kita rayakan kita

kau, aku alun lollapalcoza


*

~ lollapalcoza: suatu keadaan yg baik


********

Bandung, 28 September 2010


Tangkuban Parahu, September 2010


MENGEPAL KEPULAN

mengepal kepulan

menguarnya asap adalah kedatangan air mata
senyap, sembab membuat sembab pelupuk
hingga mengkerut kening dan senyum diawal pagi

asap kukepal seerat genggam
berangsur buyar, melarut di udara
hingga menjernih senyum di rimba pandang

mengepal kepulan teramat hangat
bising bercucuran deraikan rapal
tetes diucap, telah purba beranak pinak dipelukan

: masihkah nampak asap itu
wahai, siapa masih melihatnya kini ?
sebab gerimis telah sedari lalu deraikannya

****
bdg, 20 Pebruari 2011

Sabtu, 19 Februari 2011

KEPAK SAYAP


kepak sayap

kepak , kepaklah
sayap sayap membawa setiap surat kata
paruhnya membuluh rindu
lorongkan tanya juga jawab
akan raihnya detak detik yang membilah dinding alam

kepaklah kepak sayang, dengan kokoh tetulang sayap
adakah angin hantarkan pesan dengan semilir
atau bulir bulir debu turut ayunkan
impian anak anak manusia, yang mengetuk pintu mayapada?
awan putih menghujam biru, hingga hitam
sesekali serpihan gerimis menyimpan topeng badai
oh wahai sayap sayap , jangan terkulai di batu pepohon
barangkali ranting ranting mengembun, dudukkanmu
hingga menetes tetas setiap pelatuk

kepaklah kepak
hingarbingarkan jendela bumi



*****
bandung, 20 Pebruari 2011

Jumat, 18 Februari 2011

HINGGA DIMANA IA

kemana kau bawanya melayang

hingga dimana ia kini pada nyamannya

bagaimana bila ia ucap kerinduan teramat

untuk duduk dekatku dan menulisi ruas ruas jariku


hingga di mana ia kini seusai kemenangan

bahkan sedang apa dipetang ini

ia, damaikah melarut dikehangatan seteru

ketika rerimbun manusia memperbincangkannya


dimanapun ia kini dari menjejak ilalang

semestinya mendinginkan bibir bibir yang senyum

hingga tak melupa akan riwayatnya

meluap dari hilir jari jari merindu baiknya dunia


hingga dimana ia

sertamerta bumi meriuh ucap akanku

?

you again, me


*****

bdg, 18 Pebruari 2011


smooth in blue peace and kindness

Selasa, 15 Februari 2011

DARI BERANDA

dari beranda


angin tenang tiada keluh. hembuskan pelepah kering, reranting dan dedaunan

kuning kecoklatan tanggal. beterbangan diayun beberapa debu debu. kadang

kadang kupandangi orang orang lalu lalang di jalan depan beranda rumahku ,

sembari sesekali petikki daun kering di pot pot bunga. lamat lamat tersimak lan-

tunan musik slow dari jendela tetangga.what a wonderful world ...


orang orang melintas menjinjing kantong aneka warna. wanita berkerudung

ungu membawa keresek putih. beberapa kantong. melihatku, ia berhenti sejenak

"ini untukmu, de, bungkusan kasih bersalur sayang," tersenyum ia dan berjalan

ke barat. selang beberapa jam lelaki kekar membawa kantong hitam. menengok

padaku dan berucap,"ambil, ini untukmu. bingkisan sabar isi wadah doa dengan

beberapa bungkus kue setia." esoknya, seseorang berkantong biru, agak tereng-

ah engah sebab dikanan kirinya kantong besar. "ambillah beberapa, bungkusan

rasa tegar juga keripik tulus. adapula buku buku kukuh, di kantong putih. bawa,

bacalah."


kutimang bungkusan itu, beberapa masih di rak lemari. orang orang macam apa-

kah mereka. entah darimana dan hendak kemana. kuamati bungkusannya.

kubuka perlahan. sayup angin menerpa sayup.


*****

bdg, 15 Pebruari 2011

Senin, 14 Februari 2011

KEKASIH AL'AZHIIM ( MAHA AGUNG )

kekasih Al 'Azhiim




muliamu betapa, wahai kekasih Rabb
lahir dari mentariNYA, awan mengarak senyum
Ia tanggalkan pelukan keagungan didahimu
orang orang berkerut tanya
akan kisah indah yang istimewa


ketika ketuban ibunda pecah
patung patung berhala di ka'bah jatuh berkeping keping
lantas sujud mereka bersujud di hampar bumi
menggenang darah api


tumbuhan layu menguning, seketika menghijau
kuncup bunga rekah mewangi, buah mematang mengidung
senandungkan lafadz dari rimbun dedaunan, sukacita dihembus angin
sorak sorai jin jin serta hewan hewan, diguyur deras mata mata air
makhluk makhluk Allah menunduk tunduk
akan agungMU, ya Al 'Azhiim


telah lahir kekasih Allah
reranting derak bergenggam syukur


syair syair menoreh dari pukau jemari ja'far al barzanji
kitab barzanji : untaian natsar dan nadhom
meriwayat 'Rasul yang mentari, juga bulan pun cahaya di atas cahaya'


kini, relung relung senantiasa gapai
menyibak dari lembaran refleksi hadirmu kekasih Al 'Azhiim
mata mata kami dibasuh ingin jumpamu
dan di kubang adalah air air mata membalut rindu



*****
bdg,15 Pebruari 2011 ( 12 Rabiul Awal 1432 H )

Minggu, 13 Februari 2011

KIRIMANMU

kiriman tercatat
gambar huruf tersurat juga terserak
kasih di kubang dinding bumi yang transparan
berdenting sayup di jendela

dawai masih denting
rindu berrempah rempah
kasih di kubang dinding bumi
guyur hujan dari gerimis yang hembus
kelindankan aroma tanah

hidup ini, kasih
terkadang berbasuh gundukan tanah
dimana belumlah ku rebah disana
jangan kirimi rangkaian kenanga
sebab jendela sontak gemeretakkan engsel

kirim tercatat dari retak bibir doamu
bersayap gambar serta huruf
dikepak peruntukkannya kepak


*****
bdg, 13 Pebruari 2011


Kamis, 10 Februari 2011

P E T A


p e t a

kuyup ia oleh runcing debu

berikan setumpuk lembaran berjilid jilid

ini, buka bacalah

temukan dimana kemana mesti tempuh

jalan Al Quddus


agar tak sesat dileliku

agar tak diserang terjal

agar tak goyah ditelikungnya


lalu kuambil, kubuka

kubaca

. . .


kulihat, jejak jejak tapak kaki pejalan

pengembara mencari NYA

dengan panah panah hati

diragam gejolak!

: biru, hitam, jingga, coklat, putih


ah, benarkah? lihatlah lihat

kulihat tapakmu disana, melangkah!

jejal berjejalan suruk menyaruk

beberapa diantaranya diseruduk kuduk

melenggang, menderap, berlari,melompat

dan itu, diantara jejalnya

kakiku!


*****

bdg, 10 Pebruari 2011


S K E T S A

s k e t s a

menari , ia tarikan pensilnya menggores raut
menoreh beberapa lengkung dari
legam lebam pensil yang telah diraut
wajah senyap : berjajar alis doa
mata redup tak henti kedip dari gerimis yang acapkali
hembuskannya
hidung sunyi, sesunyi penciuman yang tiada kabarkan
busuk, walau terkadang hembus gunung gundukan
bawakan kabar aromanya, ragam rupa

ia pinjam ruas ruas jariku
menanti sekian waktu dengan menerus semburatkan
rona gigil dari angin barat dideru kuas
ketika itu pula ia jentikkan jarinya, ia dan ia
menari nari di kertas bisu , sesekali seringaikan sapa
senyum tanya dalam hati, tak siapa siapa menyimaknya,
dalam hati pula ia ketuk ketukkan kuku di meja
simak senyap akan tanya lirih, serupa membisik dalam hati
sketsa pun tak mendengarnya
hening

*****
bdg, 10 Pebruari 2011


Rabu, 09 Februari 2011

LIFE IS

life is

a paper

a pepper which is not a pepped outer
will not be a pepper and salt
but it must have been a pepper upper

life is
a paper

the blowing wind
and it must have been a pepper upper

*****
bdg, 09 Pebruari 2011

Senin, 07 Februari 2011

BUNGA MAWAR

bunga mawar

ketika mereka untai kata
dari kelopak dan putik bebunga
kau, juga sebagiannya merangkai indah
halusnya duri duri dari tangkai
yang tertoreh gerimis
dari dedaun runcing sobek sebab ulat
dari akar lembab berhumus alami

ketika mereka berebut hirup wanginya
kau, juga sebagiannya menanti hingga
tiada berdesakkan , sebab siang hingga senja pun
aromakan kesejukkan yang masih

pun bulan tak melipat, bersama bintang bintang
pendarkannya
menerus rebak setelah petik tangkai
dari kelopak yang telah mekar
lantas tumbuh lagi kuncup, mekar
merebak mekar

menguntai kata



*****
bdg, 08 Pebruari 2011

NEGERI PIRAMID & PINTA AYAH DARI TANAH AIR

2 PUISI : LOMBA DI HASFA PUBLISHER

by Nella S Wulan on Monday, February 7, 2011 at 6:19pm

NEGERI PIRAMID


konon, mesir adalah negeri para nabi

menginspirasi anak manusia dari zaman ke zaman

meriwayat, cerahkan peradaban

mencatat, kini sedang bergejolak

bagai auman singa menyeruak dari kandang


tragedi, terjadi tragedi!

rakyat jengah pada negeri yang semestinya dicintai dan menyayangi

rakyat limbung sebab saudaranya pedih melara, menderita oleh rebaknya

luka nganga bertahun tahun

rentetan prahara menghenyakkan! hingga pipa pipa gas meledak!

amuk kemarahan berkobar


o, negeri piramid! usah deraikan saharamu

o, negeri inspiratif! semilirkan kabar baik

berita akan damai dan kondusifnya wilayahmu

hingga rakyat, pendatang aman derakkan roda roda kehidupan

sembari bersulang doa, puja puji akan kuasaNYA, Pencipta alam


*****


PINTA AYAH DARI TANAH AIR

: kepada putrinya yang menuntut ilmu di mesir


kata kata permohonan muncul di dahi sang putri dari ayahnya

"anakku, mesir bergolak

nadinya denyut kencang dan limbung

ke tanah airlah segera, hingga negeri itu aman

lantas, timbalah kembali ilmu pengetahuan disana..."


*****

bandung, 07 Pebruari 2011


Rabu, 02 Februari 2011

BERTEPUK SAYAP, MENULIS SAYAP

puisi- puisi ku :


1

bertepuk sayap, menulis sayap


lihat, lihatlah pagi ketika sayap akan segera kepak-

kepak merangkuli cakrawala, camar duduk selonjor

an didingin beranda. senyum ia mematukki anak pa-

nah pagi dengan secangkir hangat minuman. berte-

puk tepuk sayapnya hikmati hari benderang. gerimis

malam sejukkan udara. sesekali ia patuk helai kertas

dengan merdu kicau dan menoreh tulisannya. tulisan

sayap, catatan akan doa semesta.


lihat,lihatlah. dengarkan tepukannya. pluk pluk halus

lamat lamat dari tulang yang kekar kepak di belantara

awan. rimbun embun kini telah berjingkat. tanda hari

camar kepak. mematuk debu asa dari kejernihan awan

biru. berkawan semilir dan reranting setia. padanya ia

menghela, selonjoran. bertepuk sayapnya, menulis sa-

yap. sesekali di pelepah dahan dan batang. tulisan sa -

yap. tak siulan huru hara cemooh. tak jua cicit prasang-

ka. halus kicau tuliskan doa semesta.


******

bdg, 03 Pebruari 2011



2
k a m u s
: untuk suamiku

timang kita timang kamus
bongkah tebal padanya memapar larik
larik makna kata
buka kita baca

kucari makna : jajaran alis matamu
ingin kutahu makna : tajam matamu
kucari arti : telingamu
seperti runcing kuping anjing
juga arti : indah bibir tak aromakan tembakau
apa arti : kekar bahu
apa makna : kokoh lengan
bagaimana juga : kuat tulang tulangmu
?
berulang kali kubolak balik lembarannya
demimu, menerus kucari maknamu
namun tak kutemui yang kumaksud
namun tak di sana gagas arti dirimu
masih dan masih
kubaca lembar demi lembarnya
tuk pahami maknamu
: masih


*****
bdg, 27 Januari 2011