jendela nella s wulan ,

jendela  nella  s wulan     ,

Sabtu, 30 Mei 2015

BERPAYUNG HATI

dipayungi mekar bunga hatinya
dengan puisi puisi merah muda
lalu ritmik rintik hitam putih
bergerak lembab, meriak
cinta cinta lalui basah mengering

muram mendung teramat jauh
sebab telah ia tanam
sebentuk jernih
geraknya di bahu bahu jalan
kasihsayangnya menempuh birai

dipayungi mekar bunga hatinya
dengan syair merah muda
lalu ritmik rintik biru jingga merah
menetes lirih ke deras
untaian hati selama hayat

***** Bandung, 30 Mei 2015

DIBULAN MEI 2015

musim memulai panas dibulan mei
apa apa saja torehan dikening

awal bebunyian lamat lamat
lalu bergerak mengeras
lengan, dada agak terbakar
lalulalang jelaga
disela sela cerlang

panas musim dibulan mei
dilambat tibanya
sesekali rintik hujan menengarai
sebab panas udara
mesti bersahabat disejuk yang masih

memulai panas dibulan mei
apa apa saja torehan dikening

***** Bandung, 26 Mei 2015

Sabtu, 23 Mei 2015

SAYAP MALAIKAT

disetiap 30 menit, disetiap 60 menit
malaikat, malaikat apa yang sayapnya
hinggap di punggung telapakmu

sebab mesti ada cahya api
: api percik, api bakar
untuk memberi nyala
sebelum padam hembus
terdiam dibasah gundukan

sejenak rebahlah,
tidur di tempat terdekat
untuk hiasi dinding jarum jarum jam
tak mesti ke lorong purba
: tongkat, temaram terang, gua asclepius
konon asclepius,
di mana orang orang bisa raih hidup kedua
tarik udara, hembus, hembuskan perlahan

maka disetiap 30 menit, 60 menit
malaikat, malaikat apa
sayapnya hinggap di punggung lenganmu?

***** Bandung, 15 Mei 2015

PERHELATAN IBUKOTA ASIA AFRIKA

beritahuku,
bagaimana rasa Bandung akhir pekan ini
kita berseka
warna warni bendera, kibarkan wewangi

ada hari ke hari
pagi juga senja perhelatan
dibanyak sempitlapang pepintu
kotaku hingar, diketuk kibar

untuk semarak genggam
untuk rukun kebersamaan
sukalara dunia, ragam kehidupan
konstelasi ibu kota Asia Afrika

pancang menari air mancur
bunga bunga kuncup mekaran
jajaran bangku tembaga kayu
hiasi pejalan hibuk pagi malam

nanti, lelaki wanita terduduk
lalui malam dengan menatap langit
adakah cerlang bintang yang hilang
didecak lompatannya

***** Bandung,23 April 2015

SAPA PAGI


selempang angin menyapa
bunyi bunyi banyak berdatangan
genggamannya, sepagi hangat

untai untaian pagisenja
ia toreh di depan jalan jalan
hingga sudut pematang sunyi

diri diri, menanyakan kepatutan
berlama meletak cemas ke cemas
perihal retas getas

satu dua cerlang
menarik jendela jendela
harum derai di daun daun

persembahan rimbun kata
membulir rindu serta cintanya
: pada Kehidupan Ajaibnya

*****
Bandung, 24 Mei 2015