jendela nella s wulan ,

jendela  nella  s wulan     ,

Selasa, 18 September 2012

JALAN

terkadang, ya terkadang aku berjalan dengan tertatih, leluasa, berlarian hingga melompat. disetiap genggam erat bapa, ibu juga nenek. tak ingin ku terjatuh dari penjuru pandangnya, di lantai, di beranda pagi ke senja. "sebab senja ialah jumpa kunang kunang dengan malaikat," ucap mereka. setiap tubuh mesti menjura, saat langit menggelap, ia persembahkan kilau kilau. ketika itupun orang orang leluasa menanam biji biji di lahannya. hingga centi ke meter tumbuh. semayamkan pedih, ditarik helanya jalanan. lebar, melebar bentang ia dengan sebutan kebun. siang terkadang tertatih, ia tiba sesekali dengan lompat kerikil di tepi dan tengah jalan. maka setiap kita debar, akan tubuh bebatuan yang makin hari kian merupa lautan bumi. disurut pasangnya, debu debu bergelombang. angin sembul dari sela reranting, dedahan serta rimbun dedaun. angin biru dari luas langit. agung bumi semarak dengan kaki kaki penapak. dari petak petak, pematang ke lebar jalan. menggaris lengkung, membentuk warna, membaris aksara... ***** bandung, 18 September 2012

Minggu, 16 September 2012

PEJAM

kaki kaki langit, kuatlah/ getar bumi/ debar tanah/ akan mata, hati dan tangan tangan/ manusia maknai elegi/ disetiap debur kepala/ jauh ke lautan bumi/ seteru genang/ dari kemarau musim, suatu hari/ angin angin memupuk/ dengan sayap sayap teduh, sesekali memejam/ dijauh dekatnya layang/ maka, kaki kaki langit, kuatlah/ bentuk arti menopang luas/ dilelehan bongkah/ dari setiap nyala // >>>> @doaku ***** bandung, 16 September 2012

Selasa, 11 September 2012

BERUCAP

berucap, hingga menahu engkau di sana, dihari hari yang tak kutahu sejak kapan. Tentu dengan doa doa cahya. * "tak usah bertanya, pegang saja ucap mentari yang tak henti mengayuhkan pikir,"ujar seorang senyap di belokan jalan dengan sengat kemarau. menit menit api, rerumput debu, segala kering. pepohon angin barangkali sejuk, sejukkan saja diri diayun semilir dahi, lengan ketungkai. sebelum menapak, langkah kening dan mata telah tiba. memandang hampar bumi persada beserta semarak penghuni. tumpah ruah dan diri diri menyendiri di tepian bongkah berjilid jilid. mereka, kita mengernyit juga terpana. barangkali senyum meneduh disetiap dentingnya. disetiap kedatangan yang genggami pandang. disegala baca dari rerupa gambar dan tubuh tubuh sejati. sesekali berucaplah akan persembahan yang dinikmati ********** bandung, 12-14 September 2012

Minggu, 09 September 2012

HAIKU: ANTOLOGI DANAU ANGSA 2

haiku-haiku untuk Antologi HAIKU DANAU ANGSA 2 (Sept)
Haiku, adalah puisi singkat dengan suku kata 5-7-5 disetiap barisnya
_____
1/ PAGI
embun mengetuk,
tarik tangan mentari,
sejuk berpegang/

2/ SIANG
rerupa lintas,
rasai warna warni,
memanggang kisah/

3/ SENJA
kidung lembayung,
ia mengalun jura,
dilariannya/

4/ MALAM
Rimbun bebintang ,
Teduh malam berjalan,
Dihuruf syair/

5/ JEMURAN
Benahi tempat,
Angin tiup pakaian,
Segala kering/

6/ TUMBUHAN
Menarik hela,
Ayun tangan dan tungkai,
Membaca angina/

7/ KENING MATA
Kening matanya,
Merupa puisiku,
Untai tak henti/

8/ LILIN
Lelehan bakar,
Pengorbanan menawan,
Disuluh nyala/

9/ DOA KASIH SAYANG
Bebulir doa,
Kadang lubangi senyum,
Genangi koyak/

10/ MANA TANGAN
Dimana tangan,
Telah jalan dan lompat,
Kaki disini/

11/ RERUMPUT API
Peluk rerumput,
Rebahan memercikki,
Kaki katanya/

12/ SENYUM
Wahai sunggingkan,
Sebab langit memeluk,
Dibiru bumi/

13/ IA MEREBUT
Apakah paras,
Menikam dari rasa,
Dengan ucapan/

14/ LANGKAH
Angka ke angka,
Menyusun ragam tapak,
Diuban pagi/

15/ KINI DAN ESOK
Bongkahan benang,
Keranjang doa ibu,
Memintal cerlang/

16/ TANAH COKLAT
Lubuknya bumi,
Di tepian gelombang,
Berperadaban/

17/ MENGEJA
Dari A ke Z,
Gigil tulang menghangat,
Berkabar api/

18/ SAYAP SAYAP
Dentingan kepak,
Disayap sayap bening,
Menerbang berkah/

19/ UNTAIAN
Apa kabarmu,
Duduk jalan berdiri,
Berhuruf huruf/

20/ BAHU MEMBAHU
Memukul tangan,
Padahal menit menit,
Memburu kaki/

21/ NUANSA
Sejak berpanggung,
Piuh angin pun debu,
‘kan bernuansa/

22/ RINDUKAH RIMBUN
Beritahuku,
Musim apakah rindu,
di mana jelang/

23/ BUKU
Erat pegangan,
Bentuk doa berayat,
Berlembar lembar/

24/ PEPINTU
Pintu membuka,
Cahya pagut benderang,
Masukki dinding/

25/ ENGKAU BERDIRI
Dentang dentingkah,
Jaga membentuk relung,
Tegak berdiri//

***** Bandung, 10 September 2012

SAY SMILEY

puisiku yang muncul juga di On The Words Of Love, blurbbooks.com_ Brian Wrixon's words of(poet, writer, publisher, Ontario-Canada) my poems, once, he says,"I like the simplicity of your poetry, the pure words and images that you choose, and the interesting way you combine phrases to paint vivid word pictures". _____ SAY SMILEY______ how is a face of missing? it's so soft, fire petals grow on endless season. on every points of compass. face of love, it won't so sharp. paint smooth whisper up/ it's a dense missing, so as adam and hawa. did near up to forbidden tree. pitched sweet khuldi fruit up and jumped out. straightly to the land by naked. sacrifice of love, indeed. so as missing, addict on holding up light. warmd smiley sun. in grains, embrace the fire grass. where people falls down, scoop the bright/ on the distance, there you are. and here i am, by candles. watching a little praise, luminescent fragant. apart, but hold and say smiley// ****** (* Bandung, February 2012) smile, makes a day nicer, however the feeling is, blessing! semoga genggam keberkahan selalu ************ bdg,10 Sept 2012