jendela nella s wulan ,

jendela  nella  s wulan     ,

Kamis, 29 September 2011

TEPIAN KEMARAU

masih kemarau
keindahan, Allah beri serba tak bersyarat
: angin disemilirnya, kayu diaromanya,

 senyum daun, tanah basah dengan harum
 romantika tapak tapak manusia, pun
 gerobak diujung lengkung sana

namun ia, menekuri akhir kemarau
sapa kening penanggalan
tak terbatas tapal pandang dan kata
telah ia dimuram kemelut, telah cengkeram

merdu serenade bumi
telah kering anyir bertetes tetes rasa
di kasa doa ia melipur
di  lembar lembar puisi, ia berkisah
: tentang elegi dan keriapnya
    tentang harum nada Sang Kuasa
      tentang tak bersyaratnya keindahan
        tentang cinta tak berkesudah
          tentang kerinduan menyibak mimpi
            tentang ujung september 
              tentang tepian kemarau


sesekali
terantuk ayun di batu batu debu
angin, kayu, daun, tanah, tapak manusia
juga gerobak di tepian kemarau


*****
bandung, 29 September 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar