jendela nella s wulan ,

jendela  nella  s wulan     ,

Senin, 12 September 2011

PENGETUK

/1/
hening siang ke senja, terdengar ketukan di pintu berandaku. rimbun embun senja. wahai engkau sahabat indahku, masuklah, telah kau baca goresan larik kataku, bagaimana menurutmu? mari duduk, apa yang akan kau kisahkan padaku, tentang warna warni di bumimu atau kemeriahan bahkan kesunyian di sudut trotoar dekat hunian? kau tak sepi di sana bukan? alam betapa senantiasa senandungkan relung kita. segera katakan, tunggu, kuseduh teh atau kopi tuk kehangatan perbincangan kita . masih ada beberapa kue lebaran, ayo makanlah.

beberapa hari kemarin, perutku rasa terpilin. sembari usapi hingga lapang, udara sekitar hiburkan keramahan sejuknya. aku tersenyum, seperti kini, melihat kehadiran tapak manismu. apa kabar sahabat baruku? kau bahagia di sini atau melihat lihat munculnya kelopak dan kuncup? harum kayu pepohon sekitar, adakah kau hirup? pun putik dan kidung rerumput? ia sahabat alam. awan apa hilirkanmu, siapa beritahumu letak bilikku ? senang melihat hadir senyummu. kau akan berlama lama di sini ? ayo, cerita. ceritakan bagaimana perjalananmu kemari. beginilah bilikku. berbeda dengan meriahnya warna kotamu bukan?
/2/
baru saja kulihat slide foto mu, orang terdekat dan hangat keluargamu. mereka manis, gembira, indah di hari hari yang tak semua orang alami. bersyukurlah, sahabat cerdasku, hidupmu telah teruntai cerlang, bintang dan bulan terang jangan kau redupi dengan isak bebulir. senyum hangat layak terangi orang orang terkasihmu. senampak kebun di sana selalu berbunga dengan kelopak pelangi warna dan harum tak kunjung usai. itu berkah mekarnya alam, Allah beri untukmu. peluklah di antara bintang kejora
kelakmu yang berbunga api, pun jaga ranum budi ikhlas juangmu untuk ayah ibu. betapa mereka sayangimu, dari peluh titian tangga yang telah diraih. berterima kasih lah dengan harapan doa. kisah,kisahkan padaku, bila mungkin tentang apapun. menawan pintu dan jendela rumahmu, sahabat. maraklah dikeramahan dan mampu bingarlah dalam berbelas kasih pada mereka yang kekurangan. banyak lembaran tarik bukuku untuk kau ceritakan. baiklah, minumlah beberapa teguk teh atau kopi ini, rasa agak berbeda dengan yang pernah kau cecap.


*****

bandung , 12 September 2011


Tidak ada komentar:

Posting Komentar