jendela nella s wulan ,

jendela  nella  s wulan     ,

Senin, 02 Mei 2011

TEMPAT BERTEDUH

bahwa masih ada kehidupan setelah kehidupan

sebab itu, tiada rintik airmata sepagi ini

namun jemari embun, mengetuk pintu syukur

persilakan kayuh azzura dikeheningan hayat



langit biru, senampak cawan tempat berteduh

kita, di fana berkanopi awan, masih bincangkan muasal

juga peristiwa yang akan diuntai kelak

barangkali sejenak, merebak duduk simak hingar olok olok

belukar pun kerakal api yang menyemak

mungkin bila kita telah merasa memiliki keindahan masa

basah basah pakaian yang dikenakan keringkan bebuih

hingga bersih di reranting rimbun pohon

dan percakapan melanjutkan kisah kisah teduh


tentu seluas mata memandang, berpasang orang tetap awasi

berpeluk padanya malaikat malaikat baik budi

dia tak umpat gerutuan sebab kasih

indahkan bilik awan berkebun subur ragam warna tanah

kedengkian memalu torehan yang buramkan madah

tumpulkan rautan tulus pada kebahagiaan kini dan kelak


keriangan embun sejukkan tempat kita berteduh

setelah tetes ini, masih mengembun ia di lain hampar

biar, biarkan bahagia membalutnya dari rengkuh mana ia digenggam

Kuasa Allah di relung insani, tempat diri diri memagut teduh

tak kan ada yang menghalang halangi , melarik doa


bingar deduri percakapan sesekali mungkin tertiup

namun keyakinan mengukuh teguh dikejernihan relung, merimbun


*****

bdg, 3 Mei 2011


Tidak ada komentar:

Posting Komentar