jendela nella s wulan ,

jendela  nella  s wulan     ,

Selasa, 31 Mei 2011

KIDUNG BINTANG EDELWEIS


sebab kita tak meminta bintang & bulan tuk senantiasa ikhlas di kerlap-kerlipnya
sebab helanya tak merupa buruh pun kuli yang acapkali mesti diupah sebelum ke-
ring manik keringatnya. kita tubuh angin, kita raga kutub kutub bumi, kita nadir
pengembara laut, daratan juga api yang redam dilebam malam. bersuluh lilin lilin
bintang sedari senja. twilight. selamat pagi, twilight!

bila memoros mentari dimalam, apalah jadinya? biarkan tetumbuh rebak senja oleh
bebintang dan bulan. sebab kita tak meminta pijar kasihnya. sebab penguasa jagad
cipta dan patuhkan ia sebagai nyala nyala sedari senja. barangkali desakan usia tak
membentuknya indah di relung sesiapa, namun duhai engkau, aku pun ia menyutra
lah di helai helai tapak buku bumi. padanya Tuhan telentangkan langit, dengan ke -
sungguhan rindu dan cinta sayap sayap manusia. buluhnya selalu pagi pun diremang
malam saat kelelawar cericitkan kepak.

ketika hebat masih bahu bahu memikul cengkeram risau swargaloka, pastikan kita tata
bebaris tungkai. setidaknya,dunia memagar tentram, mengalun kidung bintang edelweis.

*****
bandung, 31 Mei 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar