jendela nella s wulan ,

jendela  nella  s wulan     ,

Sabtu, 26 Maret 2011

PABEZIRO

pabeziro, temanku pabeziro

semalam kau digelayuti mendung, bintang bintang muram

padahal esok masih lembar lembar akan kita lanjut tuliskan

kiriman catatan berjam jam lalu suntuk layu bagai keengganan

angin hembus, menderai derit diporakporandakan cemburu lalu


pabeziro, katakan dengan segala cengkeram kuku bijakmu

bahwa kesumat taklah mesti disulut percik zaman

pemaafan sudah tertanam dilahanbenak kan? atau kisah ber-

genderang bertalu dimonitor televisi yang rebak ditonton ibu -

ibu, anak anak muda sembari bercanda tawa dan mengobrol


telah dan masih meraut palung dengan relungnya

kelirulah aku bila tak segera beranjak seperti pagi tadi

dendang embun senyumi langkah gema, tapakku, mereka

jabat kening yang kesumat dinginnya melapangkan bebinar


binar debu berangin serta lembaran kertas tanah disela jemari

Tuhan beri segenap lapang berpagar harum helaan


*****

bdg, 27 Maret 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar