jendela nella s wulan ,

jendela  nella  s wulan     ,

Minggu, 06 Maret 2011

JENG RAMBUT UNGU DAN DARSEM, dan gaung apreasiasi

jeng rambut ungu dan darsem




apa apa pada segala musim bernasib salju dan sahara

apa apa telah pula kau alami, darsem

di negri orang tak bersanak saudara sebab pasir ilalang

teteskan luka luka tubuhmu

darsem, di mana kau kini? sedang duduk duduk atau apa?


temanmu disini meringis, dihinis tetesan di pelipis

kami, dan wanita di komplek tetangga masih sisiri rambut

ungunya yang beberapa lembarnya memutih

kau ditungguinya, darsem

usai pulih hati lara yang memorat marit, datangilah

pemukiman jeng rambut ungu, darsem

kisahkan kabar apa apamu yang takkan lantas melintas

kau rasai serupa beluntas ranggas di rimba bumi

jumpai ia darsem, bila tak lekas, tuliskan saja dulu

larik larik kisah merah hitam putihmu

berikan padanya, ia, wanita berrambut ungu

biarkan ia seksama baca sekasih kisah tabahmu


*****

bdg, 06 Maret 2011


GAUNG APRESIASI MUH.RAIN pada PUISI : JENG RAMBUT UNGU DAN DARSEM


JENG RAMBUT UNGU DAN DARSEM

Oleh: Nella S. Wulan


apa apa pada segala musim bernasib salju dan sahara
apa apa telah pula kau alami, darsem
di negri orang tak bersanak saudara sebab pasir ilalang
teteskan luka luka tubuhmu
darsem, di mana kau kini ?

temanmu disini meringis, dihinis tetesan di pelipis
kami, dan wanita di komplek tetangga masih sisiri rambut
ungunya yang beberapa lembarnya memutih
kau ditungguinya, darsem
usai pulih hati lara yang memorat marit, datangilah
pemukiman jeng rambut ungu, darsem
kisahkan kabar apa apamu yang takkan lantas melintas
kau rasai serupa beluntas ranggas di rimba bumi
jumpai ia darsem, bila tak lekas, tuliskan saja dulu
larik larik kisah merah hitam putihmu
berikan padanya, ia, wanita berrambut ungu
biarkan ia seksama baca sekasih kisah tabahmu



*****

bdg, 06 Maret 2011



Sumber Puisi:
http://www.facebook.com/notes/nella-s-wulan/jeng-rambut-ungu-dan-darsem/10150162565785752



GAUNG APRESIASI MUHRAIN


Darsem dan Nyeri Jaman di Dunia Perempuan



Ada potensi unsur rima-irama dan persajakan dalam puisi ini. Darsem dan replika lika-liku kehidupan yang dilaluinya dibawakan secara puitis dan penuh pencitraan. Pencitraan tampak dalam memberikan bayangan serupa apakah Darsem yang dimaksudkan, baik fisik dan batin yang ada dalam diri si tokoh Darsem.


Berikutnya saya melihat pemunculan tokoh Darsem lewat puisi ini terlihat bebas ruang, ia bisa berada di dalam maupun di luar diri pembaca juga diri penulis. Nella S. Wulan sedang mengajak kita yang merasa cukup paham dunia perempuan agar mau memberikan perhatian pada tokoh Darsem ini, mau memahami suka dukanya.


Simbolisme perempuan dalam puisi sering dijadikan bahan kajian dalam menelaah model,gaya dan pencitraan sosok perempuan lewat karya sastra semacam puisi, cerpen maupun novel. Nh. Dini misalnya, seorang sastrawati yang sangat potensial dalam menggali peri hidup dunia perempuan dalam kenyataan-kenyataan di dalam maupun di luar diri pembaca bahkan dirinya sendiri sebagai penulis. Dunia perempuan yang sering menghadapi pelecehan terlepas oleh kaum lawan jenis bahkan sekaum dengannya.


Keberadaan perempuan dalam puisi lebih sering terlihat sederhana namun mempesona, hanya saja pesona perempuan lebih dikedepankan oleh banyak penulis puisi perempuan dari sisi batin, kekuatan yang dimiliki oleh jiwa perempuan.



Sebagai karya sastra yang baik, Nella dalam karya tulisnya menanamkan koridor pemahaman yang lebih luas terhadap dunia puisi, meski kali ini kita mencermati tema yang sekaum dengan penulisnya, saya yang turut membaca karya puisinya kali ini tidak menemukan pembelaan yang berlebihan dalam menyampaikan suasana carut marutnya kehidupan dunia perempuan yang disimbolkan oleh Darsem. Selain puisi ini ditulis untuk perempuan-perempuan yang berada di rantau, yang berani mengambil resiko dilecehkan, jauh dari keluarga dan juga menawarkan sisi ketangguhan sosok keperempuanan yang terkadang kaum lelaki pun ada yang tak memilikinya, ada yang hanya lebih sering mempersalahkan keadaan, tak mau memperbaiki nasib diri dan keluarganya dengan alasan beragam. Tetapi pilihan harus ditetapkan, Nella memilih tekad dan optimistis untuk melawan nasib jaman lewat karya sastra puisinya. Darsem dalam dirinya, Darsem dalam kungkungan pemikiran para penjahat klasik, Darsem yang berdiri menantang kehidupannya sendiri di luar negeri.


Selamat menulis buat Nella S. Wulan. Seperti salah satu larik dalam puisinya "setiap kata adalah doa", maka kita doakan penulis perempuan ini makin kreatif dan berjaya. Salam apresiatif dari Aceh.





Muhrain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar