jendela nella s wulan ,

jendela  nella  s wulan     ,

Kamis, 08 Desember 2011

HUJAN HUJANAN


"ayo lari !" teriak seorang temanku berpayung _ mengajak kami

bersama, setelah dering bel siang, usai menyimak, menekuni buku

pelajaran di ruang kelas. berebut mencari pegangan payung,mes-

ki hanya payung kecil tapi tetap berbondong bondong kita serbu_

aku dan teman teman SD Pleburan, bertahun silam. celoteh riang,

teriak, cekikikan sebab menahu hanya berdua saja yang dapat di-

teduhi layarnya. teman teman saling senggol, beberapa terjerem-

bab jatuh. seseorang terduduk di tanah becek, rerumput lumpur,

dengan kubang sana sini. kita tertawa, walau ia teriak. seorang te-

man ulurkan tangan, ia terbangun dan masih berbasuh cipratan lum-

pur dari langkah teman teman di depannya."sudahlah, dengar lagu

merdu alam dengan segala basah ini," ucap lirih seseorang.


tertunduk tunduk kita berpegang tangan, walau tahu, hujan tetap

menderas guyur kepala. beriringan menarik popop, sahabat pandai,

yang selalu dibekali payung oleh mamanya bila tiba penghujan. kita

injak rumputan lumpur, ada sukacita dari cipratan kubangnya. saling

ejek, saling dorong dengan hujan sepanjang jalan menuju rumah.

bila kendaraan lewat, habis sudah basah hujan oleh becek lumpur.

tak ada yang marah, hanya umpatan lucu dan ketawa hahahihi yang

terlontar. beberapa hari selalu begitu. dengan teman teman, hujan-

hujanan. menikmati deras pergumulan awan, yang mungkin merupa

tangis pilu atau bahagianya langit. pun petir, sesekali membahana. "itu

suara sang raksasa batuk!" kata seorang temanku dengan serak, sebab

beberapa hari kehujanan. hujan tak membiar kita dicengkeram tangan

sunyi, sebab perbincangan rintik pun kelakar usai basuhnya, terkadang

jingkatkan bebulu remang.


*****

bandung, 08 Desember 2011



Tidak ada komentar:

Posting Komentar