jendela nella s wulan ,

jendela  nella  s wulan     ,

Minggu, 12 Juni 2011

RENDA BUKIT MUSIM


memuisi lembah lembah pun bukit dan gunung di indah pagi
adalah rentang lengan mentari, mengukuh rengkuh kedatangan musim
entah apa kau sebut musim kini? gerimis, hujan dan kemarau silih berlompatan
di sanakah kau, berhari hari lalu tak aromai sua
bertandang di gerlap cantiknya kota ?
adakah ia lelapkanmu, cinta ? teduhi kening dan dadamu yang telah semai
dari segala pepohon doa ibu, ayah pun nenek kakekmu ?
bila debu debu hembus di pelepah daunnya, basuh ia diderai gayung
hingga kau dapati risalah hati di rentang lengan mentari
: setia merenda hari hari, ia tak memintamu kembalikan pijar hangatnya
bukit, lembah, metro di sana betapa beda, benang renda merajut setiap musimnya

wahai, dawaikan renda doa. hati hatilah di terjal bebatu, adakalanya ia keliru
bahagia, melapanglah dikekinian dan kelak! kita, di awas desau kata dalam hati


*****
bandung, 13 Juni 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar