jendela nella s wulan ,

jendela  nella  s wulan     ,

Minggu, 17 April 2016

PADA 'AKU'MU :Chairil Anwar (23/04..... - 1943)

PADA ‘AKU’ MU
tribute teruntuk penyair: Chairil Anwar

pagi masih sejuk
serupa pagi ke pagi masamu
mentari setia
masih mentari yang dulu merindu terjang
meski, ayam jantan kini
tak mesti berkokok usai langit tebar bebintang
pun angin terbang
jumpai wewarna carut juga halus lenggang

pada ‘AKU’mu
panggung kelas kecilku menghentak
ambil ancang ancang
terangkat tungkai
sembari berseru kepal: untuk maju!

pada hamparmu
ingin tiba jua diseribu tahun
‘AKU’mu tak hanya diduapuluhan lembar almanak
abadi, setia untuk tak berbagi cermin
meski serbuan bayang, betapa lekat mendekat

pada ‘AKU’mu
engkau tiba diwaktu dengan tak seorangpun ganggu
riuhmu, gelimang jerit tawa dan tangis kelu
‘AKU’mu, disepuluh penghujan telah kau akrabi
berpeluh zaman,ber tubuh hangat
berselimut sejumlah musim

mendapati hadiahNYA, tenang di rumahNYA,
di sini kita masih, menyimak pintu ke pintu membentuk ketukan
membuka nutup jendela ke jendela elegi
lebar sempit lengkung bumi
sauh sejati , hela tarik diri

***** Bandung, 02 April 2016




KETIKA RINDU

angin musim
kabarkan sinar dan debu
di sela jernih rimbun
: di mana malaikat terbang
pukul duabelas ini ?

angin musim
tahukah engkau
yang bertalu talu ialah bebintang
sepagi senja
bawa sekecil kebaikan apapun untuk terang

angin musim
denting senyap
di lompatan bersayap sayap
: biar, biar senyap memelankoli
sebab jauh menempuh retakan rindu


*****Bandung, Maret 2013

DARI JENDELA LEMBAH

tangan siapa di pintu, menetapi buka atau apa, dengan gerak tungkainya
telah tiba di petak beranda, sekitar, tetumbuhan terisak, kuyup berhuruf huruf.
rerumput lembab, oleh dekapan hari hari. buka dan terbanglah! sebelum datang
seorang lambat. ingatlah untuk setiap belokan: menoleh ke belakang
menangkup telapak, basuhi ruas ruas jari, guyur di sana, mengenai tanah senja
yang menanam nafas. dari jauh dekat bebulir menjadi riwayat, oh betapa!
tanah senja menelan kelam, munculnya mentari mengupas remang, maka lompat
dan terbanglah! untuk warnai seberapa nyala tanah dan pilar pilar pohon


*****Bandung, Oktober 2012

note: 3 Puisi ini dimuat diantologi Tribute untuk Penyair Chairil Anwar.
Pejuang & Penyair senior yang bersemangat, 27 tahun usianya dengan
memberi warna pada Perpuisian Indonesia.
Launching Antologi 23 April 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar