jendela nella s wulan ,

jendela  nella  s wulan     ,

Minggu, 17 April 2016

LAMPU DADA IBU


pagi ke senja
berbongkah jantung perempuan
setia iringi tapak tapak lelaki
disekepalan denyut
: di pasir, di lautnya
terkadang
merupa butir lompatan bola bekel
yang lalu kembang mengepal
berbongkah kuncup bunga

untuk berbongkah jantung
setia rasai pagi mentari
ia terang dari setangkup gulita
orang bilang ia temaram
bersimbah asap
berseteru dengan kabut
darinya muncul dua sumbu penjernih
: terbuat dari semprotan air
dan lampu dada ibu

ibu membawa dada suluh
ibu peluk buah kasihNYA
dari Sang segala Anugerah
engkau sesap
dua sulur suara beda
oh asap, burai ia
dari selang selang lebar, dari langit
serta lampu bibir ibu
hingga jernih serta muda bumi


*****Bandung, 10 Oktober 2015

Puisi Lampu Dada Ibu, salah satu puisi saya
diantologi 'Rahim Puisi'
bersama 21 penyair Wanita 5 Negara ASEAN, akan
launching di Bandung, Selasa, 26 April 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar