denting jendelaku, lantunkan untaian, puisi, cerpen dan pernak pernik kehidupan... *Bandung, West Java - INDONESIA
jendela nella s wulan ,
Senin, 25 Februari 2013
IA
hanya Tuhan yang merapatkan bebintang pada malam.
hanya IA yang menarik lingkar lingkar dipukau bulan. sertai pengeja kata,
pengeja relung, pembaca senyap, penyimak isak serta teriakan. malam akankah benamkan gelap.
atau malam cerlangkan setiap temaram. remang selalu
jumpai lampu lampunya. hanya Tuhan yang paham mengapa
ada temaram, gelap, pun terang. tak kupaham bagaimana warna linangan.
kehilangankah yang terkadang mendekap dimuka kaca. senyum
hari hari tak mesti jernih, entah dimana wajah menautkannya.
terkadang banyak kusut wajah mengasam. beberapa wajah baik dan membaik.
beberapa tak baik serta bersikeras, tenggelam muncul dipekat malam.
akankah bebatu berguncang. hanya Tuhan yang Maha Halus digelap dan terang. IA hapal bagaimana mesti
hamparkan malam usai senja, menghampar pagi setelahnya. IA paham maksud setiap jumpa
para insani. Ia milikki segala Hendak. IA pula Penarik tali tali bila mesti usai.....
maka saat pagi merentang kepak, lari dan berlompatanlah!
***** bandung, 26 Pebruari 2013
Kamis, 21 Februari 2013
Launching Antologi Negeri Poci 4 (tema variatif)
UNDANGAN
RUMAH SASTRA KITA, dan Komunitas Negeri Poci bekerjasama dengan TAMAN BUDAYA TEGAL mengundang para penyair pengisi buku dalam acara peluncuran buku, Antologi Puisi 99 Penyair dari Negeri Poci 4 pada:
Sabtu/ Minggu 9-10 Maret 2013 di Tegal.
...........Acara:
1. Silaturakhmi ke rumah Ibu Piek Ardijanto Soeprijadi Jl. Cerme (Marpangat 468) Tegal,
2. Diskusi sastra di Taman Budaya Tegal dan,
3. Peluncuran Buku NEGERI ABAL-ABAL, Antologi Puisi 99 Penyair DNP 4 dan acara kebudayaan SEMALAM DI NEGERI POCI di Pendopo Wwalikota Tegal
Tersedia hotel secara cuma-cuma selama 2 (dua) malam (9-10 Maret 2013).
RSVP:
Adri Darmadji Woko - SMS Only: 0856-177-6210
Antologi Penyair Indonesia Dari Negeri Poci 4
ISBN: 978-602-8966-44-3
Tebal: 722 hal.
Edisi Hard Cover
...........DAFTAR 99 PENYAIR:
Abah Yoyok,
Abdul Salam H.S.,
Adri Darmadji Woko ,
Alex Robert Nainggolan ,
Alya Salaisha-Sinta ,
Antho M. Massardi,
Arther Phanter Olii ,
Aspar Paturusi,
Astry Anjani,
A'yat Khalili ,
B. Irawan Massie,
B. Priyono Soediono,
Boedi Ismanto S. A.,
Cunong Nunuk Suraja,
Dahta Gautama,
Dalasari Pera,
Daru Maheldaswara,
Dedet Setiadi,
DG Kumarsana,
Dharmadi,
Dharnoto,
Dianing Widya,
Dimas Indianto S.,
Donny P. Herwanto,
Dwi Rahariyoso,
Eka Budianta,
Eko Budihardjo,
Elis Tating Bardiah,
Endang Werdiningsih,
Es Wibowo,
Evi Idawati,
Fakhrunnas M.A. Jabbar,
Farra Yanuar,
Frans Ekodhanto Purba,
Gunoto Saparie,
Hamzah Muhammad,
Handrawan Nadesul,
Handry T.M.,
Hanna Yohana,
Hardho Sayoko S.P.B.,
Hendro Siswanggono,
Hendry Ch. Bangun,
Heni Hendrayani Sudarsana,
Herman Syahara,
Husnul Khuluqi,
Imelda Hasibuan,
Isbedy Stiawan Z.S.,
J. Btara Kawi,
Joshua Igho,
Jusuf A.N.,
Kurnia Effendi,
Kurniawan Junaedhie,
Lailatul Kiptiyah,
Landung Simatupang,
Latief S. Nugraha,
M. Enthieh Mudakir,
M. Djupri,
Mardi Luhung,
Mariati Atkah,
Memed Gunawan,
Moh. Ghufron Cholid,
Muhammad Asqalani eNeSTe,
Naning Pranoto,
Nella S. Wulan,
Nia Samsihono,
Nissa Rengganis,
Oei Sien Tjwan,
Prijono Tjiptoherijanto,
R. Valentina Sagala,
Rahadi Zakaria,
Rahmat Ali,
Rahmat Heldi H.S.,
Rama Firdaus,
Rama Prabu,
Ratu Ayu,
Rika Istianingrum,
Rini Fardiah,
Rismudji Rahardjo,
Rukmi Wisnu Wardhani,
Ryan Ibayana,
S.P. Budisantosa,
Setiyo Bardono,
Sjafrial Arifin,
Slamet Riyadi Sabrawi,
Soni Farid Maulana,
Sus Setyowati Hardjono,
Susy Ayu,
Sutirman Eka Ardhana,
Syaifuddin Gani,
Syarifuddin Arifin,
Udin Sape Bima,
Wahyu Wibowo,
Wayan Sunarta,
Windu Mandela,
Yadi Riyadi,,
Yogira Yogaswara,
Yvonne de Fretes,
Elvynn G. Masassya( Penyair Tamu:)
****** Bandung, 21 Februari 2013
_____ nb : Terima kasih TIM NEGERI POCI, Sukses & lancar acaranya, blessings!
bahwa HARAPAN, KASIH DAN DOA, bersayap dijendela, bertengger dijiwa, bermelodi tak
berkata serta menerus tiada henti . . . *Emily Dickinson, poetess ,, maka warnai setiapnya dan doa meruas hangat...*nsw
Selasa, 12 Februari 2013
SELEMPANG GERIMIS
senja pagi, berselempang gerimis/ pemberian langit terdiam/
untuk terbiasa berlama memadah/ untuk selalu mendekapnya, membulir/
:bahwa berpuisi adalah bersukacita/
bahagia lirih, luruh serta seloroh larik larik/
yang tak tertukar kepemilikannya/
yang barangkali Allah menaut ide di jari jari hati/
menjangkar dari lempar sauh lauh/ melontar tak dendam/
kuku memerah anyir/
senja pagi, berselempang gerimis/
tak menciut sebab nitik/ dari sekian lompat di kelokan, ia sebentuk lebar/ meluaslapangkan
tanah jalur lambat dan lariannya/
lahan menanam pohon aroma, untuk dapat mengetuk pepintu/ bestari alamku,
pagi hingga senja telah melompat ke mentari/ bulir gerimis dibahu lengan ke dada perut/
jalan dan lariannya sesak dan lengang//
***** bandung, 13 Pebruari 2013
Jumat, 08 Februari 2013
TANYA JAWAB
gerusan musim bergelombang tanya/ dari helai helai
waktu/ dihembus angin, bergoyang saat kemarau dan penghujan/
bebirai hampar kerakal/ ditandus subur rindang/ tetap genggamlah sejumput ketenangan cerlang/
ia, sinar yang tak kasat mata/
hingga ke lengan arus/ bangku kayu simak percakapan pohon di samping pepintu lembah/
rerumput rebah menari, bawakan sejuk sehalus rindu: akan jawab dari setiap tanya/
gelombang luap ke bahu, ke keningmu/ basah membawa pasirnya/
pemikiran debur/ hempas risau sebab sejati adalah tak jumpai batu lumpur/
likat tanah lalu, yang membalut tungkai ke lutut/ maka dari tanya, gerusan musim
menariknya, menarikku, untuk kini masa/ jumpai pepintu jawab/ senantiasa genggamlah pasang ketenangan cerlang //
***** bandung, 09 Pebruari 2013
Selasa, 05 Februari 2013
RAMBUT KUCHA
jika saja tahun bisa diulang, kucha ingin menetap dengan siapa/
ia termangu, benahi kusut rambut/ dengan jemari yang terus bincang,
tentang kelakar, kelingking dilima jarinya, padahal tak/ bahwa mengapa
teman berpicik, tak akui tega pernah jambakki rambutmu/
lalu lagi lagi kau tanya, jika saja diberi ulang: akankah
rambutku seperti ini?/ torehan telapak setiap orang berbeda,kucha/ begitu pun
gores gores sidik disetiap pangkal jari/ meski sama lima hingga dua puluhnya, namun ia memiliki
nasib baik serta buruk/ juga intuisi endapi hangat terbit mentari/ begitupun rambutmu, kucha/ kau bilang bidadari gelantungan
dibeberapa helainya, sebelum kelahiran/ maka gerigi bermili milimeter/ bentuk rambut temanmu dan orang lain berbeda/ seperti kau lahir dari salon, dengan penata rambut disembilan bulan/
tak seorangpun tahu, juga tak ada wasilah digerai halus rambutmu/ jika saja tahun bisa diulang, merapat di sini, kucha/ bersabar, tunggu hingga memuat meja berbuku buku, mulailah lagi menimba ajar/ berjilid, serap segala kerap //
***** bandung, 06 Pebruari 2013
ABABIL
ke mana ababil, ia bawa reruas sayap derai usai lembayung/
beritahukanlah, kini, beberapa saat, esok atau lusa/
tentang bergoyangnya reranting selepas kencang angin/
tentang menciut tali tali dibebatang/ tentang
mentari yang setiai harmoni kelopak bebunga dan berlepas/ dipurna basah/
ke mana ababil dengan ruas ruas lebar menerjang remang cuaca/
hirau cemburu adalah asam dikelepak/ jangan dendami tumpukan cemooh,ia cerca seruak membentuk getah/ membiar untuk jumpai
takdir, waskita akan kering dan rizkinya/ sapamu pagi, ababil, bicara dilekat pekat dinding/ liris lafadz, pada berjilid rindu/ dikayu laksa tempat menanti berdepa harum/ unggah sinar dimata, kening yang menjangkau cerlang nanti/ berlapang terbang disayap cinta, ababil/ beritahukan kelepak kearah mana bebunyian menarikmu, dari telinga kesegala detak/ perlahan tarik nafas, tersimakkah juga, bagaimana keriuhan senyapmu mewarna //
*****
bandung 05 Pebruari 2013
Jumat, 01 Februari 2013
SENJA KADANG MERUPA PAGI
senja kadang merupa pagi, apalagi disertai sejuk gerimis/
aku menyukainya, kau juga,
mereka pun mencintainya/ hanya saja mentari memulasnya lembayung/ betapa lengan lengan mengitari rindu, hangat semakin piuh/ kau tahu, disetiap kuncup dan tetes gerimis/
ada sejuk yang mengelupasi pedih akan sebentuk lontaran/ entahlah bahagia dekapmu, adanya?/
.......... senja kadang merupa pagi, apalagi disertai tangkup kesepuluh jarimu di jari jariku/ gerimis lindap disela sela, mengguit lantun jarak dibening pemahaman/ akan perbincangan dampal dibeberapa telapak/ kepal serta regang, takkan balut kesia siaan/ maka pilah semburatmu, sedari kini, sebelum pagi membawa bebulir/ hingga keningmu dikeningku/ indahlah senja, sempurna doalah gerimis/ ........... senja kadang merupa pagi/ tak membilang berlaksa akan/ menanak ayunan berdenting denting //
***** bandung, 01 Pebruari 2013
Langganan:
Postingan (Atom)