jendela nella s wulan ,

jendela  nella  s wulan     ,

Kamis, 12 April 2012

HUNIAN PESISIR

sebelumnya, berpindah delapan tempat hunian/ wilayah kota dan kabupaten,/ hingga sekeluarga menetap di pesisir pantai / kusimak cakap cakap angin berrintik / diempat tahun masa kembang kembang api / tak kutatap kibar kepak kepak albatros _/ barangkali percik tumpahan garamnya saja/ mengenai tenang pepasir penyu/ atau lambai ujung ujung sayapnya/ mengabarkan bahwa sekawanan mereka lenggang/ di biru putih gumuli awan awan atas teluk// awal hingga akhir pekan, pesisir wisata riuh/ disabtu minggu serta liburan, motor anak anak/ smp sma bertengger, sibaknya sedotan dikelapa/ kelapa muda dari nyiur/ mana albatros _ tak jua jumpa sebab kepaknya di samudera. ujung ke ujung teluk, menara, kapal/ kapal tanker minyak, perahu layar sederhana/ dan semarak bandul kail kail di tepian angin laut/ kabar baik: ikan jera renang, jerat dibibir kail/ dan jala. kabar buruk: angin memesat, gelombang pasang, ikan ikan melaut// hingga diempat tahun masa kembang kembang api/ suratan nasib kami, bergerak ke barat kota/ pesisir bukit manglayang, akrabi gunung gunung priangan _ hunian lembahku sejuk/ sesekali bebunyian berteriak tanya, jawab kubisik :"hiduplah tenang di pesisir dengan wanita kasih- mu dengan angin lautmu./ tak sedang bermimpi, anak anakku beranjak remaja./ hingga entah di sini ..." undanglah sesekali, aku berpuisi di teluk atau untuk menapatilasi nyiur angin lautmu dan ini larik larik anak manusia// ******************************************************** bandung, 11 April 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar