jendela nella s wulan ,

jendela  nella  s wulan     ,

Rabu, 24 Oktober 2012

CINTA DAN PAK TUA

untuk PUISI antologi: Anak Lapar dan Langitpun Terbakar ( potret ketimpangan sosial ) ********** CINTA DAN PAK TUA belukar, tempat awal simak tangis. rumput ilalang tak berpemilik, muncul bunga semak .dimanapun rebahnya, indah. mencengangkan! seperti pak tua pincang dapati cinta. kaki pak tua berlari didepan kaki kaki lain. maka terjatuh, mengenang segala timpang bumi./ orok mungil jerit merah, robek selimut membalut. orok terbuang dari cinta sepasang pecinta bejad. menaruh onggok buah hati di belukar. tempat rerumput api menari di bingar cuaca .pecah tangis, menyuruhnya ulur tangan. "gendong aku pak tua, dekap seluap kasihmu, sang pincang"/ hari hari berikut, pak tua kian cerlang bahagia. seadanya kain menjadi popok, hangati ulah bobrok muasal cinta. kencang kerut kerut kening pak tua, uban kian kilau. tak hirau lapar sebab susu botol cinta menanti kocok. pak tua pincang, pengasuh cinta, menemu dari tempat kerja. :barang rongsok seketika berganti orok cinta./ cinta tumbuh wajar, dari bilik dekat julang sampah sampah. pak tua menjual barang bekas untuk bubur cinta. pecah tangis, lengking merah orok, derak pintu. peluh pak tua luruh, bak bak sampah jalanan pudar cat. bercerita tentang pincang kakinya mendapat anugerah. "apapun untuk besarmu, cinta". jalanan telah lama berbatu api. sesekali udara menyalak, langit memerah. menyapa orang orang yang mengantungi hati, pun mereka. pembiar hati bergelung kubang dingin. tubuh tubuh timpang. cinta tercipta dari derak berderit derit kasih, dari timpang pilar. // ********* bandung , 24 Oktober 2012 sebab kita terlahir dari cinta, happy anniversary wedding, Handian, of t'mrow 25 Oct

Tidak ada komentar:

Posting Komentar