ketika waktu tak kuasa direngkuh
kau tak menungguku tiba pagi itu
bebulir rambati pelupuk
kupikir tak secepat itu 'pergimu', Ma
reranting pohon ayunkan kering kelopak
masih pagi kupikir, namun angin, namun beda
tabah sabar menapakki pagi ke senja
basah kering sering kita tempuh
hingga tetiba 'panggilan'NYA
tanya pada mata, lengan ke tumit ayun
dingin tungkaimu telah, Ma
namun hangat, lirih:"Mamah di sini, Ella"
kuasaNYA, membujur ragamu di depan
namun entah, darimana muasal ucap ?
istirahat tenang, didekap naunganNYA
kebun bebunga kitarimu, Ma,
senyap larianku memunguti kenangan
akan rindu di lembar ke lembar masa
***** Bandung, 06 Juni 2017
denting jendelaku, lantunkan untaian, puisi, cerpen dan pernak pernik kehidupan... *Bandung, West Java - INDONESIA
jendela nella s wulan ,
Selasa, 06 Juni 2017
RAMADHAN 1438 H
menyengat terik cuaca
menarik narik air tanah
banyak hal mengering
namun tidak, rinduku
ramadhan genggami lengkung
diri diri menyibak kelam
halau air muka muram
namun, kini memulai beda
rebak kekuncup di kebun doa
tua muda menjura cahya
merdu ayat ke ayat
melankolia ramadhan 🌼
adakah ia simak setiap debar
kembang kempis dada
memercik masyuk
khidmat di lautan tadarus
adakah ia simak dijauh dekat ?
berlarian puji jelang berbuka
lalu kecamuk lantun ayat
panjati doa, rindu sembab
***** Bandung, awal Ramadhan 1438 H (29 Mei- 06 Juni 2017)
Langganan:
Postingan (Atom)