Tuhan merindu ratap
: Mentawai
lemas aku betapa lunglai
tsunami lambaikan sembilu
deras menderas gempur
Tuhan tidak sedang bercanda
Ia merindu kita diratap teramat deras
airmata kusamarkan pada badai
agar menggulung hanyut segala lara
Tuhan merindu ratap kita
barangkali seusai linang, semarak tali kasih
temalikan erat persaudaraan
pada puing kayukayu, poranda alam
disosok tabah yang sabar
kelak, pepohon kembali tumbuh, kokohkan lahan
barangkali Tuhan merindu ratap
*****
rahasia bandang
: Wasior
aku memahami bandang sebagai rahasia
ketika semesta meranggas
banjir tiada bendung airmata, ia hanyut
harus kau senyum, wahai saudaraku, lekukkan bibir
pukau kabut lara, enyahkan lekas
selalu ada percakapan dari doa dan harapan
: tanah esok akan menyubur kasih
*****
mendingin bedakmu, bu
: Merapi
dinding perut gunung telah semburkan lahar
o merapi, belumlah lelap
tiada pulas debudebu memoles segala pepori
abu bedakki wajahmu, bu
melekat tanpa sempat dibasuh
ibu, luruhkan linang pada pujapujiNYA
biarkan leleh bersih bedakbedak itu
menjadi dingin, menjadi dingin
wajahmu kini dialas lahar dingin
pepohon, jejalan, rumahrumah masih berbedak debu abu
o merapi, pulih pulihlah
terbanglah debu, hingga bersih rerupa wajah
mendingin pula bedakmu, bu
*****
bandung, 26 Nopember 2010
~ Nella S Wulan, lahir di Semarang, 9 Januari. sekarang menetap di Bandung.
Lulusan UPI Bandung. Penyuka puisi dan cerpen.
http://hasfapublishing.blogspot.com/2010/11/antologi-puisi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar