mengukir daratan [ Nopember ]
betapa kisah menyamar waktu, mengukir bumi
kepala hingga bahu pendekar itu bermunculan, untai puisi
catat detik romansa, toreh detak renungan hingga melubang
ruasruas telapak genggam, kucur mataair
kujejak dari cijambe membukit silam, masih raup terbangan
jamjam yang menari di udara!
tenanglah sahabat, apa makna mimpi bila tiada gigil cadas
pun! lacak beningkan debudebu yang pasir
: dari gumpal kata kita dilarik helai, ukir mengukir jilid
*****
jelang esok, jangkau bulan [ Desember ]
leluasa bayu membiak dibelulang
riak, mengerjap darah
hati tak kan kukemas hingga membiar ia simak kidung alam
adakalanya ruam menjadi tanda isyaratkan hidup
ketika semangat berenangrenang masih dileluhur lautnya
bayu tiada tetes
ia leluasa memelosok digumpal bara, akan hadirnya nadi
akan merindu luruh bebatang
lahan semakin asing dari jengkal pergumulan!
menyaksi bulan tiada berujung adalah kasih
menjangkau bulan, aku apabila
pandangi lesatan bintang
mendekapnya, pada bilakah ?
*****
bdg, 1 Desember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar