di bawah rerusuk
: Handian tercinta
pagi bubuhkan jelma pada mentari yang awan
hirup aroma ususmu ketika belum terpangkas.
ini tentamenmu, Han! segenap isian soalsoal
labu infus ditangguhmu yang tak menyeringai
jawab lain meski disodor meski tinggal menyalin.
yakin pada kokoh angin yang hembusnya betapa
sejuk sesiur. relung digumpal tanya pada jemulur
usususus di bawah rerusuk, antara belulangmu
memagar denyar otot yang nadi. nadi meranum.
kau senyumkan doa usai sebuntu usus dipangkas.
masih ada usus lain cernai makan minum
menabah pencernaan di bawah rerusuk,diselimut
daging yang putih, dibalut besinya darahmu!
pagi bubuhkan jelma pada hangat mentari. merapat
rindu kami di gelakcanda bahu mu yang derai
dari alisalis mata meriuh melena , teguhmu binar
diayatayat kasihNYA, untukku adamu untukmu adaku
*****
bdg, 27 Nopember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar