meniti detak [ Juli ]
wahai ranum langit
dengan kekar awan kau tiup, dengan perkasa!
kalau aku bunga, naungi kami dari penat mentari
bila tiada hujan, sauhkan bayu
bila tiada gerimis, layangkan burung
hingga senja jelang dari hari embun
hingga peraduan bawakan kilau impian
hingga bebunga rebak, langkah telapak diesok!
*****
lengking bebunyian [ Agustus ]
betapa usia lalui ambang letup
aku di fana lagit bumi yang muda
ini saat negeri berjanji: lengkingkan sumpah untuk anak bangsa
aku dan kau difana bumi, dengan berumbul bendera
menabuh denting bagi jiwa sunyi
mengetuk kendang bagi kawan senyap
: tuk ia, penyimak dari telinga
tata makan kata usai tanak
yang ajarkan kasihsayang, begitu khidmat!
*****
huruf putih [ September ]
senandung persembahanku untukmu, teman
ketika jari tarikan pena, kucatat raut kenang
meraut aku pun ketuk tuts, tuts menjadi aku , ketuk sendiri
senandung untukmu, teman
ketika hurufhuruf rangkai kata yang engkau
masih kutulis bahagia dari segala binar
: mata hati pengecup
*****
menusuk tafakur [ Oktober ]
votevote meniupku! ketika diri berserah dari muram dunia
mereka sorak, seringai dan tepuk tangan!
"ayo kamu!" katanya riang
votevote gelorakan, rumah sejenak mengasap dinding
membakar namun tak hangus, entah bagaimana denganmu?
sebab rebah serahan diri pada KuasaNYA
: segenap rindu yang kasih
Tuhan pelukku!
*****
bdg, 1 Desember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar