pasir sauh lepuhkan udara
pagi belumlah senja, pada hangat mentari
bisik membisik kata di tanya
: akankah pasir tereja seraya indah
menari angin, menggumam bayu
pasir gerai kueja, beterbangan
membisik meneropong menit kedepan
mengasih belukar tak sesat di palung
ketika kuncup lembab usapku ringan
leluasalah mengayun diterbangan embun
mengeja pasir, masih, aku
syukur senantiasa di lukis segala kanvas nafas
. . . . . . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar