gelayut mendung awan merapat oleh kibar desau angin. "kemarilah, kita sapa para pemandang
, penyimak serta pembaca alam."
" apa yang hendak kau ucapkan?"
" hanya selamat pagi dan salam sejahtera. semoga nafas nafas kita sejuk."
" itu saja?"
" di kerendahan teramat dalam, mari kita saling mengasihi pejalan terjal berliku. saling gamit dilicin
pematang pun saling mendoa."
"birai kening trotoar adalah pengetahuan. tubuh aspal merupa tes tes soal ujian. indah sapa ajakmu."
" di curam dan terjalnya, kau akan tangguh membawa diri. untuk sesama, bagi anak anak cucumu kelak.
halus busa terpal adalah kelokan yang siapapun mampu laluinya, namun di likat tanah tanah apilah, akan
lontarkan siapa dan di mana adamu."
" bersyukur, berbahagialah." mereka memasuki ruang decak makan tuk bersantap.
awan angin lalu berebut sapa dan ajakan makan. sesekali memagut hidangan bumi yang lezat, amis, harum juga
getir manis asam. mereka kunyah, telan ragam rasa. mereka syairkan rupa rupa kata. dengan belimbing
, pepaya dan jeruk sebagai pencuci mulut.
*****
bandung, 27 Mei 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar