dahulu, ada bintang mengintip
di telapaknya telah tergenggam
berlarik larik kata
"untuk lelakiku terkasih, sebab pe-
rempuan, kuperhatikan kukuh lengan
bahu hati pun jari jari kaki ucapmu
aku doa: kau duta Tuhan untukku"
teman teman bintang tersenyum
berlarian kitari bulan dan mimpi
bulan teduhi malam, tinta percikkinya
terkadang kerjap kerjap memicing
"takkan tertidur aku selama di sisi,
di muka belakangku adalah bintang
ia sahabat tiada dusta,
ia sinar apa adanya,
ia genggam berlarik larik kata"
*****
bdg, 19 Maret 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar