: diikutkan untuk antologi puisi bertema korupsi
mengapa bedakku beterbangan, suamiku
padahal cuaca taklah berangin
terkadang malah lembab, hingga bintik keringat
memoles pipi, mendempul tak beraturan
bagaimana peruntukkan arungan lampah
obat obatan pemulih tubuh mesti kutelan
butiran pahit dan aneka serbuk menyedakku
berenang meriakki darah dan tulang
tenggelam aku digemerincing lelakon
ingatan akan hayat melindap, suamiku
perseteruan lubang lubang tanah menganga
padanya tersembul ulat ulat berdesak desis
*****
bdg, 25 Maret 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar