1
selasar pagi
mereka, wanita lelaki paling pagi
membuka kelopak demi menyauh gelembung
embun embun bening menggumpal masih
di rerumputan
d ipelepah batang
di dedaun
di kelopak bebunga
di tubir impian
mereka, wanita lelaki paling pagi
dengan sandal dan sepatu
tergopoh gopoh diselasar
menyemat pertemuan
di selasar NYA
pada pagi ke senja
pada senja ke pagi
lukis tuliskan detak
*****
bdg, 20 Januari 2011
2
RERANTING BISU
mengejar semi musim teramat nanti
bila mereka reranting
kering diterpa angin
selalu bersulang diri dan berulang
dari kisah pepohon dengan dahan ranting
bunga serta buah _ jika ada
ketika mereka reranting sunyi
bisu seusai rimbun daun cengkeramai
setanggal pesinggahan kelopak bunga
pejalan kaki pandangi elokmu
duhai dimusim kini
badai kepakkan patahan
lalu angin muarakan
reranting bergesekkan, menghulu
mereka tak sendiri selami masa
begitupun aku
kisah tak sendiri
sunyi menyaksi denting ranting
: ketika merupa masih
bawa pesan akan nasib
cernai senyap
mendaur bisu
*****
bdg, 21 Nopember 2010
3
dibangku kayu
di samping jendela, dari sebalik gerai tirai, hembus sepoi
manusia pemikir bergelut demi terang peradaban
ada kau di sana, tuan lazlo dan tuan george, selamat pagi!
hujan saljukah dahulu ketika letup letup olah renungmu letup
akan menemu alat penoreh ide ide menawan, bentuk tulisan
dan coretannya yang kelak memukau
: ialah pena!
kalian, tuanlah penganalisa penemu pena
hingga hal penting berlaksa laksa dapat kita toreh
hingga berlari lari, berlompatan jari jari kami melenggokkan puisi
memuisikan kenangan, mimpi serta impian
hingga jari jari mengata, mengalun bebunga disetiap pori
puisi pori pori berhikayat kehidupan
dari bebulu pena ke pena tinta, yang telah tuan cipta
demi keindahan pena pena, dari zamanmu hingga kini
terima kasih, tuan!
*****
bdg, 28 Januari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar