a. CINCIN SYUKUR
sekira tiga belas tahun silam
cincin cinta
kau semat dihembus kasih
gumpalan doa doa murni
jari manis meraut kehidupan
gerigi putihnya lunak melengkung sebab gerak
gerak yang setiap saat kabarkan mainnya
di helaian udara beserta harum debu yang kepak
inginmu selalu melihatku
dengan cincin yang telah kau ambil dari relung
agar memanis sayap sayap jariku
ketika julur, setiap ruas menyemat syukur
akan pertemuan yang telah
tuliskan puja pujiNYA
*
b. BROS
ketika kau kaitkan kostum
dengan peniti hias bunga atau ragam bentuk
wahai saudara
adakah menggetar pula degupmu
akan keindahan replika dan
pendar transparan warna warninya
ia cahyakan pula kerlip hiasnya
hingga rasa kasih merelung
hingga halus budi bahasa
dari kerikilnya pasir suara
ia binarkan
bentangan kita yang masih
mengurai hitam, putih, biru dan jingganya alam
**
c. KALUNG
untaian bulir bulir rindu, dari beberapa masa
terangkai hiasi leher
butirannya cinta, dikait murni doa
relung didalamnya, menalikan binar
berliontin setia mengalung kasih
***
d. GELANG
di pergelanganmu
ketika telapak menampik gugur
ia menyemat genggam murni
cinta untuk setiap gerak, setiap raih
segala remat
padanya nadi menyemai kebaikan
yang tumbuh hias
dari pupuk peradaban
****
e. ANTING ANTING
adakah hitam putih kabar, kilaukan telingamu?
ia pancar bukan dari apa apa yang tersemat didaunnya
cahya adalah dari membeningnya hiruk pikuk
yang seksama alurkan kehidupan
yang benderang endapkan putihnya kusam
hingga terfilter putih
aku tak beranting, indahnya mengait telah
disemaraknya suara suara diri
*****
bdg, 22 Januari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar