jendela nella s wulan ,

jendela  nella  s wulan     ,

Kamis, 02 November 2017

IBU di PANTAI

Ibu di Pantai

disuatu masa kanak kanak, ibu bawaku ke pantai
lengkung nyiur kekiri kekanan
alunan pagi, dikepak camar

ibu ajakku melangkah tapak setapak
pepasir kering membasah
ia asin akan tangis kerang, oleh rintik rumput laut,
sendu dari nitis sembab, selayak airmata kita,"

"jejakkan jarimu,"ucap ibu,
"menggunduk pepasir dari resah pengunjung,
beberapa beterbangan disauh angin,
banyak pula mengendap
memeluk kenangan,''

gundukan basah pasir bermain riak
"ia menimbun rindu," lirih ibu
sesekali pasang gelombang
lalu  tepian bibir membawa peluh,
adakalanya airmata tersedu ayun
meluap hingga tenang dihembus sejuk

"lihat kekotor ditumpukannya,
beberapa merepih ke tepian,
banyak juga menempuh pasang arus,"
tercenung aku menggenggam ibu
pepasir membawa kesabaran pagi
hembus angin, menerbang debu debu
melepas, layari semesta

*****  Bandung, 03 November 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar