kalung berjuntaian di kening, leher dan legam dada
gimbal untai sisiri warna cerah rambut
di padang lapang, ritus aksesori pesonai sosok semak
jilidan risalah sungkan dinalar, sebab khalayak akan
sulit pikirkan, ketertarikan kasih tulus : gadis pirang
memanah masai tegar _ Lketinga!
hakuna matata, corinne!
nampak aku mengenal hangatmu
berbalut kisah haru, didesah cerlang cokelat keemasan pijar
cengkeramai hari hari muda di pedalaman samburu
dari gemerlap metro hingga merebah di gubuk masai, manyatta
bertahun tahun, puluhan kali purnama
catat genggaman erat: sepasang kekasih membuah hati
jambo! jambo!
lahir kelucuan napirai
pole! pole!
tarian conga meliar di festival
lompatan masai bagai bulu bulu yang ditiup
kibaran rerambut untaian panjang
tubuh telanjang, berpeluh kilau
erotisme dibawah rimbun bebintang
jerit nyanyian dengan goyang para gadis berderet berkalung manik
hiasan dada buka, diliuk dendang conga
( *terinspirasi dari The White Masai, Corinne Hoffman, thank's )
*****
bandung, 14 Desember 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar