"ayo lari !" teriak seorang temanku berpayung _ mengajak kami
bersama, setelah dering bel siang, usai menyimak, menekuni buku
pelajaran di ruang kelas. berebut mencari pegangan payung,mes-
ki hanya payung kecil tapi tetap berbondong bondong kita serbu_
aku dan teman teman SD Pleburan, bertahun silam. celoteh riang,
teriak, cekikikan sebab menahu hanya berdua saja yang dapat di-
teduhi layarnya. teman teman saling senggol, beberapa terjerem-
bab jatuh. seseorang terduduk di tanah becek, rerumput lumpur,
dengan kubang sana sini. kita tertawa, walau ia teriak. seorang te-
man ulurkan tangan, ia terbangun dan masih berbasuh cipratan lum-
pur dari langkah teman teman di depannya."sudahlah, dengar lagu
merdu alam dengan segala basah ini," ucap lirih seseorang.
tertunduk tunduk kita berpegang tangan, walau tahu, hujan tetap
menderas guyur kepala. beriringan menarik popop, sahabat pandai,
yang selalu dibekali payung oleh mamanya bila tiba penghujan. kita
injak rumputan lumpur, ada sukacita dari cipratan kubangnya. saling
ejek, saling dorong dengan hujan sepanjang jalan menuju rumah.
bila kendaraan lewat, habis sudah basah hujan oleh becek lumpur.
tak ada yang marah, hanya umpatan lucu dan ketawa hahahihi yang
terlontar. beberapa hari selalu begitu. dengan teman teman, hujan-
hujanan. menikmati deras pergumulan awan, yang mungkin merupa
tangis pilu atau bahagianya langit. pun petir, sesekali membahana. "itu
suara sang raksasa batuk!" kata seorang temanku dengan serak, sebab
beberapa hari kehujanan. hujan tak membiar kita dicengkeram tangan
sunyi, sebab perbincangan rintik pun kelakar usai basuhnya, terkadang
jingkatkan bebulu remang.
*****
bandung, 08 Desember 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar