bumi senantiasa lahirkan pagi rindunya, walau bebulir nampak kian jarang. pucuk pucuk kata meriah dibinar senyum dan tenangnya huruf huruf. kalam Allah , padanya kita tangkupkan segala kasih dan indah doa. dengannya angin hembuskan sejuk lariannya diri, di bawah tatap kepak kepak gagah
menekuri menit menit _ ialah tatapan, menyimak, menciumi, rasai tapak tangan, kaki kaki serta wajah wajah
adakalanya tersandung bebatu kerikil. dihentak pontang panting debu debu. atau buncah teriakan dari tepuk tangan. jernih bebulir melangka, dari langkah tungkai. bisa dilihat, bila kemarin lalu gemuruh acungan jari jari, dari hari ke hari susut. rerupa sebab entah sungkan kupahami. sekian lesat menit menit untuk tegak tetulang serta daging darah. ingin kucium
bahagia sejati _ padamu, semoga merdu senandung doaku.
*****
bandung, 13 Desember 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar