berlarian, berlompatan
telapak telapak meraup teduh
dari kemarin asap
lalu hingga sendiri saja
cekam, bumi cengkeram
mengapa api memburu
tata birai
di mana pagi meneduh
di ufuk sejuk rengkuhmu
namun wahai,
sungging senyum belum menguak
meneduh di mana rimbun
*****
bandung, 05 Oktober 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar