walau menyelinap diraung rumah
sekira bebaris alis ke rahang masih senyum
anyir tak terlalu nganga
gelas retak wadahi kelindan teguk
: tak mungkin darah itu ku minum
getir dari risau ditikam desau
mereka ucap: lekat debu itu, gumpal racau
mereka ujar: sebab duga, pekat cemburu
helai kertas lalu ku dapat
sekira otot tangguh masih senyum
tak merah isi tinta ini
dan anyir tak terlalu nganga
toples toples menaruh gulungan kecil
larik sembab: berdiri dan lelapnya, berbahagia
*****
bandung, 25 September 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar