S E P A T U
sepatu tak kasatmata goreskan derak lajumu, wahai pejalan
ia tancapkan bentukan jemari bulat, lonjong juga lancip amis
seia sekata dengan laju larinya ucap lontar dari bibir bibir
anak manusia, saling getar dinginkan atau saling memanas
beralas sol, setiai ayunan
:
maka berikan teman teman yang kau renggut dari sekitarku!
kau curi mereka sedari tahun tahun lampau
kaki di kepalaku, kepala di kakiku
tak pernah kusangka demikian hujam paku paku merajam!
debu debu kau sebartiup merupa entah
sepatu tak kasatmata goreskan derak lajumu, wahai pejalan
ia lukiskan gerak langkah
dan kaoskaki selimuti gigil jemari kaki tuk keindahan hangat
ia tuliskan kesahajaan jejalan, walau sendiri sebab teman teman
sejatinya telah ia curi, maka berikan padanya segera
rinai jam adalah sembab pelupuk yang membulir
keringnya tertiup sepoy,sesekali angin badai
bahwa cinta tak bisa dipaksa, bahwa tiada lelaki lain
penuhi derak senyum dan getirku, semisal pagi
ia tuluskan mentari dibertahannya kisah manusia
sepatu tak kasatmata, kemana esok kau bawa ia melangkah?
*****
bandung, 19 July 2011, 12.38 am
Tidak ada komentar:
Posting Komentar