denting jendelaku, lantunkan untaian, puisi, cerpen dan pernak pernik kehidupan... *Bandung, West Java - INDONESIA
jendela nella s wulan ,
Jumat, 29 Juli 2011
SULANG KABAR
ia memberi gelas kertas untuk kuteguk, kusulang beserta peneguk lain ,
teman temanku. mereka tertawa, ada yang tersenyum manis, asam tak
tampak kepingan muram di rona. beringsut mendekat, aku tersenyum ,
cawan kertas berhuruf huruf kuteguk tulus dengan kerinduan ritus. hmm
betapa kini kedekatan tak selalu mulus, kanibal lontaran kata demikian
kuak terpontang panting, aku kecewa. kecewa pada ketercabikan yang
sayat, dari hati manusia. tatap teriris. cawan kertas anyir lembab di basah
tetesan kecewa, leleh tangis kemarau. satu dua menitik.
cawan kertas terrobek, orang orang menginjak sambil lalu. kutatapinya
beserta keindahan yang kelam.kerinduanku serindumu, wahai. dengan
berbagai lontar cakram sebagian kertas yang piring, cawan, pun baki mewadahi
setiap umpatan masam manis . beberapa helai tergores, terciprat,pun kusut kuyu,
pinggirnya bakar,sangit mengisah senyap di kejauhan. masih beberapa tumpuk lembaran tersu-
sun apik, diberdirinya rak rak kayu. pada jauh, dikecintaan cakap melarik senyap.
bilakah menemu jumpa? berjilid helai bersulang kabar,saling kisah.
*****
bandung, 30 July 2011
WORD ON PAPER
missing arms and sparkling legs
JELANG RAMADHAN
JELANG RAMADHAN
akulah pemandang
penyaksi indahnya hilirmudik angin
mendekap segala yang dingin
akulah pemandang
penyaksi indahnya hilirmudik angin
mendekap segala yang dingin
fitrah masa,pepohon ramadhan
reranting hendak tumbuhkan kuncup ibadah
bebunga shaum
khidmatinya, kilauan berbuah bintang
rindangi amalan bumi, ibadah langit
fitrah masa,pepohon ramadhan
reranting hendak tumbuhkan kuncup ibadah
bebunga shaum
khidmatinya, kilauan berbuah bintang
rindangi amalan bumi, ibadah langit
*
bandung- Indonesia, 30 July 2011
*
bandung- Indonesia, 30 July 2011
Kamis, 28 Juli 2011
SEMBAB KERJAP
satu dua bulir sembabnya resap, entah berapa tetes
ia kisahkan, sebab deras kian basah, meruyak bebulir
Rabu, 27 Juli 2011
ORNAMEN MALAM
ORNAMEN SENJA
Selasa, 26 Juli 2011
ORNAMEN SIANG
lapang cinta, gerai kehidupan
berdenyarkah, dari simak suluh
padanya riak api melentara tumbuh
bercabang berranting dedaun, alur bebunga
padanya kecintaan syahdu, dikhidmat akar
menumbuhkembangkan wewangi
siang, onak bebatu jalan berderak plastis
jelaga kelupas seritmis bintik cahaya
terik mentari, gerai lara diterjal curam
gejolak alam memoyak
rerumput api anyir, senyumnya tebing
luluh luruhkan sesiapa dikeluh yang rengkuh
selalu cinta takkan mengeluh
sebab terimakasihnya bungai relung
*****
bandung, 27 July 2011
Senin, 25 Juli 2011
ORNAMEN PAGI
ORNAMEN PAGI
pagi, lenggangnya kuncup bebulir
dari embun embun beku yang gigil semalam
telah lipat selimut kabut, tetumbuhan sekitar
tegakkan bebulu kuduk pun bakal kelopak
aromakan sari rempah rempahNYA
pagi, berlariannya jari jari kaki menuju telapaknya
dibaluti kaos kaos kaki, teduhi tungkai
panasnya api langkah yang mungkin telah tendang
dan tandang di getar kisah, dari lepuh jarak
berayun di rindang randu coklat
pagi, orang orang menyulam masai jadi lembut
mengornamen keharibaan dari keliru serapah
merupa sembab rintik, bening tetes, titis daun layang
terbang di angin dingin, silk mahkota bunga ditangkup
jari jari mentari, melapang bebinar dari kebun mata langit
*****
bandung, 26 July 2011
Minggu, 24 Juli 2011
BUMIKU, OH
Selasa, 19 Juli 2011
JINGGA SENJA
jingga
beberapa makhluk fana membisik
takjub akan para manusia ajaib
: berdarah peri
di perjamuan senja
sulang derap perak, mereka
kilau semak berbunga ungu dan coklat
di rerumput api, kidung semi
*****
bdg, 19 Juli 2011
Senin, 18 Juli 2011
S E P A T U
sepatu tak kasatmata goreskan derak lajumu, wahai pejalan
ia tancapkan bentukan jemari bulat, lonjong juga lancip amis
seia sekata dengan laju larinya ucap lontar dari bibir bibir
anak manusia, saling getar dinginkan atau saling memanas
beralas sol, setiai ayunan
:
maka berikan teman teman yang kau renggut dari sekitarku!
kau curi mereka sedari tahun tahun lampau
kaki di kepalaku, kepala di kakiku
tak pernah kusangka demikian hujam paku paku merajam!
debu debu kau sebartiup merupa entah
sepatu tak kasatmata goreskan derak lajumu, wahai pejalan
ia lukiskan gerak langkah
dan kaoskaki selimuti gigil jemari kaki tuk keindahan hangat
ia tuliskan kesahajaan jejalan, walau sendiri sebab teman teman
sejatinya telah ia curi, maka berikan padanya segera
rinai jam adalah sembab pelupuk yang membulir
keringnya tertiup sepoy,sesekali angin badai
bahwa cinta tak bisa dipaksa, bahwa tiada lelaki lain
penuhi derak senyum dan getirku, semisal pagi
ia tuluskan mentari dibertahannya kisah manusia
sepatu tak kasatmata, kemana esok kau bawa ia melangkah?
*****
bandung, 19 July 2011, 12.38 am
Sabtu, 16 Juli 2011
KAMUS
jiwamu meregang sangka, kata teman
namun ceruk hati anggur lenyapi dahaga
pun lapar yang meronta buyarkan tetulang
derak deraknya membiru candu
kucari apa makna birunya di kamus
hingga pukau persendian
lantas kuhikmati adanya
senyum yang kucari arti di kamus
belum temu makna
tatap cerlang, tangguh rahang
masih merupa tanya
dan kamus itu ada padamu, disebalik mantel
*****
bandung, 16 Juli 2011
NISHFU SYA'BAN
NISHFU SYA'BAN
isi pena dengan tinta doa
hingga huruf huruf kerapkan lafadz
sejak kini, dilengkung purnama
ini malam yang tak biasa, sebab meruah hati rindu
Tuhan sayangi kita yang memohon
dengan bebunga dedaun dingin merimbun
*****
bandung, 16 Juli 2011
Kamis, 14 Juli 2011
S O R O T
genggamlah sejumput ketenangan senja
tapi ia ucap ,"inilah pagi, masih rebak mentari, padamu"
tercekat, apa yang telah kumakan hari hari lalu?
tanak nasi doa, lalap sayur mimpi, tegukan bergelas cita
halau lalulalang serapah hardik
badai yang mungkin tengger di tulang tulangku
"kurenungi sketsa kata, mentari rebak," ujarmu
jari jarimu selalu tahu kapan pelupukku terbuka
menulis lukis dari tinta cinta di kanvas musim yang tiba
tak berbatas cerah atau gelap angkasa, sebab bumi terang,
sebab selalu nyala, dari mula ketuk hingga buka dan lalui jejalan
bagaimana kau tahu, untaian menit ku sulam?
padahal warna benang akan mulai kuambil
kau tungguiku menyulamnya, dengan senyum yang masih pagi
bersamaan hadir yang genggam serta berderak
maka, laku apa yang mesti lampah?
terkadang licin bacin hadang, namun jari jariMU (mu) kian erat gamit
: melapang
*****
bandung, 15 July 2011, 01.52 am
Rabu, 13 Juli 2011
NETAS DAN RETAS
Selasa, 12 Juli 2011
S U R A T
kroak serpih di bibir terjal: orang lega_orang menitik airmata
pipi bumi nanar basah, termangu menyaksi suara bayu
Senin, 11 Juli 2011
M O Z A I K
mengemuka pepatah petitih pun petuah
helai helai bergambar
rekam kisah, dongeng purba dan kini
helai helai membelai massa
padanya memozaik suka lara bumi
mozaikMu, Tuhan
memotret bibir, tangan tangan anak manusia
mozaikMu, Tuhan
belum usai kita tatap, eja dan baca
*****
bandung, 11 July 2011
KEBUN PAGI
bergoyang goyang ia dipelupukmu
berjalan, berlarian, berlompatan angin angin
isi segenap rongga di rerusuk dagingmu
tulang tulang beriringan derak diriak darah
melaut ia, menyauh ia dengan rindu
mengidung doa doa cinta menggemuruh
luruh menyepuh dinding matahati
di kebun pagi, bila mentari senyumkan jumpa
bangku bangku tertata rapi di bawah rimbun
seonggok hangat tangan telentang memeluk
kehadiran rindu senantiasa panjat
angin berlari, berlompatan
di kedip bebulu mata teramat
bergoyang goyang ia dipelupukmu
kebun pagi tiada mematung
*****
bandung, 11 July 2011
Kamis, 07 Juli 2011
MENIT MENIT ITU CINTA
kuhadirkan kau selalu disini
sebab menit menit itu cinta
ia keberkahan,amat syahdu
menari nari di senyap yang
sering dekap diluas lanskap
birumu bak jingga anugerah
kuhadirkan kau selalu disini
biar,biarkan lalulalang tanya
akan duga, hanya praduga!
kau sertai tebaran detak de-
tik yang kata, bila helaiku
dimeja, kaulah pena dengan
tinta cinta, setiai setiap gores
pun akulah jendela dimana
angin angin rindu membuluh
disayap sayap randu, itulah
menit menit cinta, tuluskan
ia di geletar jagad rohmu!
tak tuk tok kedepan langkah
tiada ingin buru mundur, be-
gitupun aku padamu
*****
bandung, 07 July 2011
Rabu, 06 Juli 2011
BUNGA BUNGA TUMBUH
mencintaimu, tumbuhkan kekuncup
merindui, ombakkan sabar di palung relung
gamit, lalu kuncup membunga
dari satu dua tiga merebak
kian erat genggam, kian kebun aku
bunga bunga tumbuh
kusirami doa tak berbatas
kian erat genggam, kian gembur lahan
bunga bunga tumbuh
menari kelopaknya, bersenandung ia
*****
bandung, 06 Juli 2011
Selasa, 05 Juli 2011
KERTAS MENGARAK
cerlang, mendawai
pun mengarak tipis kertas
disenandung angin
dikidung awan kapas
diruah rindu teramat lebat
ia bawa kertas
tuk penakan arakan letup
setiap merdu letupan
mendawai kesekian tahun
di lembar lembar terbit mentari
dan helai bebintang pagari bulan
bahagiaku Tuhan, sebab
baru saja ia mengarak
*****
bandung, 05 July 2011
MERUAS RINTIK
sekonyong serenade rintikmu radang
menari nari dikering tanah panas musim
entah rindu atau berangkal pilu
sayap sayap bilik
sapa dahan lintang, senyap
pelukkinya berkaca kaca
gemeretak tuts tuts retas
pelukki cinta dilayar netas
hingga!
tiba esok musim
sekian rimbun bermekaran
dari meruas subur genderang
berbahasa cakap senyap
*****
bandung, 05 Juli 2011