tataplah aku, jangan menunduk
kan kulukis mu, serupa siluet
ronamu menggaris, alis mata bibir
dan telingamu heningkan kertas gambarku
lihat, tak kuasa henti
pensil ini menggores sendiri
melukis siluetmu, dihelai kesekian
tatap aku, jangan memejam
* * * * *
Bandung, 27 Oktober 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar