kekasih Al 'Azhiim
muliamu betapa, wahai kekasih Rabb
lahir dari mentariNYA, awan mengarak senyum
Ia tanggalkan pelukan keagungan didahimu
orang orang berkerut tanya
akan kisah indah yang istimewa
ketika ketuban ibunda pecah
patung patung berhala di ka'bah jatuh berkeping keping
lantas sujud mereka bersujud di hampar bumi
menggenang darah api
tumbuhan layu menguning, seketika menghijau
kuncup bunga rekah mewangi, buah mematang mengidung
senandungkan lafadz dari rimbun dedaunan, sukacita dihembus angin
sorak sorai jin jin serta hewan hewan, diguyur deras mata mata air
makhluk makhluk Allah menunduk tunduk
akan agungMU, ya Al 'Azhiim
telah lahir kekasih Allah
reranting derak bergenggam syukur
syair syair menoreh dari pukau jemari ja'far al barzanji
kitab barzanji : untaian natsar dan nadhom
meriwayat 'Rasul yang mentari, juga bulan pun cahaya di atas cahaya'
kini, relung relung senantiasa gapai
menyibak dari lembaran refleksi hadirmu kekasih Al 'Azhiim
mata mata kami dibasuh ingin jumpamu
dan di kubang adalah air air mata membalut rindu
*****
bdg,15 Pebruari 2011 ( 12 Rabiul Awal 1432 H )
lahir dari mentariNYA, awan mengarak senyum
Ia tanggalkan pelukan keagungan didahimu
orang orang berkerut tanya
akan kisah indah yang istimewa
ketika ketuban ibunda pecah
patung patung berhala di ka'bah jatuh berkeping keping
lantas sujud mereka bersujud di hampar bumi
menggenang darah api
tumbuhan layu menguning, seketika menghijau
kuncup bunga rekah mewangi, buah mematang mengidung
senandungkan lafadz dari rimbun dedaunan, sukacita dihembus angin
sorak sorai jin jin serta hewan hewan, diguyur deras mata mata air
makhluk makhluk Allah menunduk tunduk
akan agungMU, ya Al 'Azhiim
telah lahir kekasih Allah
reranting derak bergenggam syukur
syair syair menoreh dari pukau jemari ja'far al barzanji
kitab barzanji : untaian natsar dan nadhom
meriwayat 'Rasul yang mentari, juga bulan pun cahaya di atas cahaya'
kini, relung relung senantiasa gapai
menyibak dari lembaran refleksi hadirmu kekasih Al 'Azhiim
mata mata kami dibasuh ingin jumpamu
dan di kubang adalah air air mata membalut rindu
*****
bdg,15 Pebruari 2011 ( 12 Rabiul Awal 1432 H )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar