ketika mereka untai kata
dari kelopak dan putik bebunga
kau, juga sebagiannya merangkai indah
halusnya duri duri dari tangkai
yang tertoreh gerimis
dari dedaun runcing sobek sebab ulat
dari akar lembab berhumus alami
ketika mereka berebut hirup wanginya
kau, juga sebagiannya menanti hingga
tiada berdesakkan , sebab siang hingga senja pun
aromakan kesejukkan yang masih
pun bulan tak melipat, bersama bintang bintang
pendarkannya
menerus rebak setelah petik tangkai
dari kelopak yang telah mekar
lantas tumbuh lagi kuncup, mekar
merebak mekar
menguntai kata
*****
bdg, 08 Pebruari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar