kemana kau bawanya melayang
hingga dimana ia kini pada nyamannya
bagaimana bila ia ucap kerinduan teramat
untuk duduk dekatku dan menulisi ruas ruas jariku
hingga di mana ia kini seusai kemenangan
bahkan sedang apa dipetang ini
ia, damaikah melarut dikehangatan seteru
ketika rerimbun manusia memperbincangkannya
dimanapun ia kini dari menjejak ilalang
semestinya mendinginkan bibir bibir yang senyum
hingga tak melupa akan riwayatnya
meluap dari hilir jari jari merindu baiknya dunia
hingga dimana ia
sertamerta bumi meriuh ucap akanku
?
you again, me
*****
bdg, 18 Pebruari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar