mengepal kepulan
menguarnya asap adalah kedatangan air mata
senyap, sembab membuat sembab pelupuk
hingga mengkerut kening dan senyum diawal pagi
asap kukepal seerat genggam
berangsur buyar, melarut di udara
hingga menjernih senyum di rimba pandang
mengepal kepulan teramat hangat
bising bercucuran deraikan rapal
tetes diucap, telah purba beranak pinak dipelukan
: masihkah nampak asap itu
wahai, siapa masih melihatnya kini ?
sebab gerimis telah sedari lalu deraikannya
****
bdg, 20 Pebruari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar