aku hanya
aku hanya orang biasa, bersyair rindu
dari rekah bebunga yang ditanam Ayah Ibu
ingin berjalan tanpa selongsong yang acapkali
kau panahkan hingga retakkan hati
inginku hirup segala cinta Rabb pada semesta
dengan segenap haru dan syukur
namun bila menerus kau bidikku disangka
Allahku sertai , dengan bergununggunung cinta
jangan kau remukkan dengan kanibalisasimu
tajam, lancip sungguh syak wasangka!
aku hanya biasakan menulis, syair yang entah
hinggakah mampu disimpan rapat penuhi laci kasih
aku hanya serpih biasa
sayangi bumi yang embun, ah lagilagi embun
karena kau tangkal derit debu
dan masih , aku hanya seksama simakmu
. . . . . . . .
*****
bandung, 23 Oktober 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar