Puisi: GERIMIS
mulailah gerimis menukik kepala
menatap nanar kering udara
bola bola angin menjangkar
sabar alur yang kian
wahai menarilah, hembus ke dinding dinding
tempat melipat kenang
meletak sisian kening
menyimak perjal disela sela
beburung rintik,
di mana kau taruh terbangan jari jari
menetapi wewarna layang
di sayap sayap Maha
***** Bandung, 18-24 November 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar