menetes langit, musim merubah rupa. rerintik mulai
tandang dengan alir perlahan. ia tak pertanyakan ke
mana saja alurnya. kehidupannya ialah bagi keba -
hagiaan teman, sahabat serta orang terkasih. takkan
ia pilah lajur pun tak ingin ada pilu sayatan dari kebe
radaan. ia bawa doa rindu ketulusan saja, takkan
membelukar dengan reranting genggam lainnya.
barangkali ketika beranjak senja, rebahan melupa
akan pertemuan yang pernah. lalu menguap demi lem
baran kisah yang harus tuntas diketukpena sigap. rim-
bun senyum adalah hidup kita.
di bebukit jauhnya, rerintik menjadi laut. telah melaut
air airmata relung dari jajaran palung palung. henyak
meriak, lompatan yang ombak dibuncah gejolak senja.
senja kata demikian hingar. kerutan uban pagi, decak
kagum akan sayap sayap kata kasihnya. kian hangati
muasal tetes langit yang bertualang di pangkuan bumi.
*****
bandung, 29 Nopember 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar