adakah kau rasa anakku, lembaran angin gerai kesejukan
yang merahasia bening hatinya. dan kembang api itu, len-
tera rimbunan kembang, pendarnya sukacita menghujam
debar.
salutan gumpal arang, klorat dan belerang, ia ubah bentuk-
an api dari tangkai korek ke tangkai kawat. percik pijaran
usia yang tergerus semilir hingga badai kering yang dingin.
adakah ia riap di tetulang dagingmu, anakku? sulutnya lon-
jakkan pandang. menggantung ia di dahan malam, dedaun-
an menari, bila jari jarimu rengkuhinya, bersenandunglah
percik klorat di lompatan hangusnya. membakar senyala
percik kembang, seperti usia yang akan tuntas, kelak. nanti
kanlah masa yang pendar ialah kerlip rentang kita.
kepak beburung hantu dirimba api yang rimba. jengkerik ,
derik derik senandung senja ke perhelatan bintang & bulan.
*****
bandung, 26 Agustus 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar