HAMPARAN
hampar tanah pagi
bercakap cakap ia tentang keindahan dan mimpi
membuka awal pelupuk dipercik bening
mimpi dari kening kening disemat nyala
terkadang asa memiuh, berai ia dari derainya
harapan berpegang didedahan
angin liris serta riuh pun genggaminya
kuat ataukah melemah, ditopang oleh sangka sangka kita
oleh kemana ayun tungkai
oleh hampar menumpu pepintu
tangan tangan kita pegangi gagang
berlompatan mengejar atas kebawah
tegang dan lunglai untuk leluasa
jendela gerai, berucap akan kehadiran sela sela dingin
nanti, saat rahang dan bahumu menghempas mendung
kau hisap harum likat tanah senja
ia ajari siang dari menanti pagi hingga berlarian kemalam
adakah sabar ia semat untuk sebentuk lengkung diwajah?
sebab banyak terserak debu kerikil hampar
digambar gambar liku
maka pada telapak masing masing kita
siaga membawa segala tempa
siap tak siap, telah ke depan
mewarnai hamparan,
bergantian basah basah dengan mengering
***** Bandung, 18 Maret 2013 (* Bdg, 19 Oktober 2014 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar