Sabtu, 29 Oktober 2018
jendela nella s wulan
denting jendelaku, lantunkan untaian, puisi, cerpen dan pernak pernik kehidupan... *Bandung, West Java - INDONESIA
jendela nella s wulan ,
Jumat, 21 Desember 2018
Gallery
gallery lukisan a.b.s.o.l.u.t.e
posisi letak seni Ropih braga
ditengarai wajah wajah
serta badan pagi senja
......
*** Bandung, 19 Desember 2018
posisi letak seni Ropih braga
ditengarai wajah wajah
serta badan pagi senja
......
*** Bandung, 19 Desember 2018
Dari Jendela Lembah, Kumpulan Cerpen Tunggal
Dari Jendela Lembah,
kumpulan CERPEN, karya Nella S Wulan
25 Oktober 2018
karena indah, wewarna sekitar, maka tatap,
baca
dan ambillah,
akan engkau temui rerupa indah kehidupan,
dengan cinta, menjura segala
kumpulan CERPEN, karya Nella S Wulan
25 Oktober 2018
karena indah, wewarna sekitar, maka tatap,
baca
dan ambillah,
akan engkau temui rerupa indah kehidupan,
dengan cinta, menjura segala
Sabtu, 09 Desember 2017
SANG WANITA PENDIDIK
: MENGENANG PAHLAWAN DEWI SARTIKA
( 04 Desember 1884-1947)
setiap cuaca, menumbuhkan tangkai diri
: tempat erat kuncup kuncup bunganya
demi tak memandang
tatapan kusam gadis gadis muda sekitar
mengenyah gambaran topang dagu
engkau mengayuh daya,
berlarian tapak tapakmu
mengajari gadis gadis itu
untuk: membaca, menulis, berhitung,
untuk pandai
memasak, terampil menjahit,
: agar mampu membaca torehan serta
menambal robekan dikainnya,
agar mampu menutup sobek luka hatinya
dengan tisik benang benang doa,
membawa harap serta rasa menjadi layakguna
setiap cuaca, menanam kuncup kuncup bunganya
berbasuh siraman gerimis pun hujan
setitik harap yang kian mekar, memekar, tiupkan
wewarna
Engkau, Sang Dewi,
penumbuh gersang kebun kebun diri
rerumput kering, tanaman kelapa beranjak subur
hingga layak dinikmati sedari mentah
bebulir keringatmu asin pun manis,
netes menumbuhkembangkan peserta didik
mereka tak lagi bertopang dagu,
tak hanya berbedak gincu,
tak hanya mengayun gendongan ninabobo,
namun ia mampu beranjak dari tiada menjadi
ada
penuh wewarna dihari kehari
menjunjung pundak bebunga bangsa
setiap cuaca, menumbuhkan tangkai dirinya
membawa subur doa serta cita citamu
***** Bandung,
Desember 2017
Sabtu, 11 November 2017
MOM'S CAKE
Mom's Cake
finding you prepared the cake ingredients
and materials of the mornings to twilights
nice smell surround
mom made it up silently
she's done them, by praying for her kids
rarely sisters helped stirring some eggs
spiltted flours also sugar,
it made our life brighter
these are, what a name of dynamic colors
smoothen by whispering wind blows
we've taken as long as alive
mixer soft voices
cake smelled well
knocking mom's blooming arms
spread them up on grasslands
heating an oven to run slow
waited tenderly up to a time
you could hand in hand
baked a cake by chocolate and fruits
mom's been picked in the patiently basket
it so brighten mornings up
let a dark still, to have eyes' light
let a dark still, to shake nicely
beating the dough: some sugar, butter
a beauty came in days until dissolved
spreading on a pan
baking and making it out of an oven
calmed on a plate, to be served gently
as our life in smooth and stoney sometimes
let us felt, smelt the dust around
a time came by, a gift-time of strong patiently mom
always wanted to give the best things
to make everybody smiled
even she's in arms of how
:you wait me by the cake, mom?
***** Bandung, 12 November 2017
finding you prepared the cake ingredients
and materials of the mornings to twilights
nice smell surround
mom made it up silently
she's done them, by praying for her kids
rarely sisters helped stirring some eggs
spiltted flours also sugar,
it made our life brighter
these are, what a name of dynamic colors
smoothen by whispering wind blows
we've taken as long as alive
mixer soft voices
cake smelled well
knocking mom's blooming arms
spread them up on grasslands
heating an oven to run slow
waited tenderly up to a time
you could hand in hand
baked a cake by chocolate and fruits
mom's been picked in the patiently basket
it so brighten mornings up
let a dark still, to have eyes' light
let a dark still, to shake nicely
beating the dough: some sugar, butter
a beauty came in days until dissolved
spreading on a pan
baking and making it out of an oven
calmed on a plate, to be served gently
as our life in smooth and stoney sometimes
let us felt, smelt the dust around
a time came by, a gift-time of strong patiently mom
always wanted to give the best things
to make everybody smiled
even she's in arms of how
:you wait me by the cake, mom?
***** Bandung, 12 November 2017
Kamis, 02 November 2017
IBU di PANTAI
Ibu di Pantai
disuatu masa kanak kanak, ibu bawaku ke pantai
lengkung nyiur kekiri kekanan
alunan pagi, dikepak camar
ibu ajakku melangkah tapak setapak
pepasir kering membasah
ia asin akan tangis kerang, oleh rintik rumput laut,
sendu dari nitis sembab, selayak airmata kita,"
"jejakkan jarimu,"ucap ibu,
"menggunduk pepasir dari resah pengunjung,
beberapa beterbangan disauh angin,
banyak pula mengendap
memeluk kenangan,''
gundukan basah pasir bermain riak
"ia menimbun rindu," lirih ibu
sesekali pasang gelombang
lalu tepian bibir membawa peluh,
adakalanya airmata tersedu ayun
meluap hingga tenang dihembus sejuk
"lihat kekotor ditumpukannya,
beberapa merepih ke tepian,
banyak juga menempuh pasang arus,"
tercenung aku menggenggam ibu
pepasir membawa kesabaran pagi
hembus angin, menerbang debu debu
melepas, layari semesta
***** Bandung, 03 November 2017
disuatu masa kanak kanak, ibu bawaku ke pantai
lengkung nyiur kekiri kekanan
alunan pagi, dikepak camar
ibu ajakku melangkah tapak setapak
pepasir kering membasah
ia asin akan tangis kerang, oleh rintik rumput laut,
sendu dari nitis sembab, selayak airmata kita,"
"jejakkan jarimu,"ucap ibu,
"menggunduk pepasir dari resah pengunjung,
beberapa beterbangan disauh angin,
banyak pula mengendap
memeluk kenangan,''
gundukan basah pasir bermain riak
"ia menimbun rindu," lirih ibu
sesekali pasang gelombang
lalu tepian bibir membawa peluh,
adakalanya airmata tersedu ayun
meluap hingga tenang dihembus sejuk
"lihat kekotor ditumpukannya,
beberapa merepih ke tepian,
banyak juga menempuh pasang arus,"
tercenung aku menggenggam ibu
pepasir membawa kesabaran pagi
hembus angin, menerbang debu debu
melepas, layari semesta
***** Bandung, 03 November 2017
Selasa, 10 Oktober 2017
LOMPATAN PASIR
tiada gusar di sehampar pasir
tepian pantai tenang menanti angin
bawaku beranjak selami telapak
angin tahu bagaimana mesti hembus
menghalau kusut pepasir
mengenyah gulana
bebulir pasir merentang
tetumbuhan menumbuh dan layu dendang
cuaca bermain cerlang
ditengarai sayap sayap
termenung didenting waktu berbeda dentang
sejuk berlama lama menatap kepakan
lalu gerimis berlesatan
pepasir hibuk melahap bulir keperakan
cengkeramai hiruk, berlompatan
***** Bandung, Oktober 2017
tepian pantai tenang menanti angin
bawaku beranjak selami telapak
angin tahu bagaimana mesti hembus
menghalau kusut pepasir
mengenyah gulana
bebulir pasir merentang
tetumbuhan menumbuh dan layu dendang
cuaca bermain cerlang
ditengarai sayap sayap
termenung didenting waktu berbeda dentang
sejuk berlama lama menatap kepakan
lalu gerimis berlesatan
pepasir hibuk melahap bulir keperakan
cengkeramai hiruk, berlompatan
***** Bandung, Oktober 2017
Langganan:
Postingan (Atom)