lama telah terik
purnama hendak kesebelas ditahun ini
kemarau masih menerbangkan daun daun
serta pucuk rerumput kering
kemarau hembus, padanya terbawa debu
debu yang menempel sejak lalu
telapak tangan terkadang perih
memetik gurit kenang
lama telah orang orang jauh dari gigil
tak kerumuni bakaran kayu
untuk hangat menggulung dingin
dari jauh, sejuk kuncup merentang
maka, menari kepaklah hujan
bawa senandung bebulir
di kerontang tanah, di cemas perigi
hingga pagi berbunga
menari kepaklah hujan
berulang mesti paruh mematukki
tanah retak membasah
hingga gembur menarik rimbun
namun kumasih di tepian kemarau
terduduk rindui harum kayu bangku
menatap bocah terbatuk berayun ayun
erat berpegang temali musim
***** Bandung, 23 Oktober 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar