denting jendelaku, lantunkan untaian, puisi, cerpen dan pernak pernik kehidupan... *Bandung, West Java - INDONESIA
jendela nella s wulan ,
Selasa, 18 September 2012
JALAN
terkadang, ya terkadang aku berjalan dengan tertatih,
leluasa, berlarian hingga melompat. disetiap genggam
erat bapa, ibu juga nenek. tak ingin ku terjatuh dari
penjuru pandangnya, di lantai, di beranda pagi ke senja.
"sebab senja ialah jumpa kunang kunang dengan malaikat,"
ucap mereka. setiap tubuh mesti menjura, saat langit
menggelap, ia persembahkan kilau kilau. ketika itupun
orang orang leluasa menanam biji biji di lahannya. hingga
centi ke meter tumbuh. semayamkan pedih, ditarik helanya jalanan.
lebar, melebar bentang ia dengan sebutan kebun.
siang terkadang tertatih, ia tiba sesekali dengan lompat kerikil
di tepi dan tengah jalan. maka setiap kita debar, akan
tubuh bebatuan yang makin hari kian merupa lautan bumi.
disurut pasangnya, debu debu bergelombang. angin sembul dari
sela reranting, dedahan serta rimbun dedaun. angin biru dari luas langit.
agung bumi semarak dengan kaki kaki penapak. dari petak petak,
pematang ke lebar jalan. menggaris lengkung, membentuk warna, membaris aksara...
***** bandung, 18 September 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar